REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Memasuki usia ke-70, TNI terus melakukan pembenahan. Salah satu fokus agenda peningkatan kesejahteraan prajurit. Sebelumnya, pemerintah memang telah berupaya meningkatkan remunerasi prajurit hingga mencapai 56 persen.
Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, pihaknya bersyukur pada tahun ini remunerasi prajurit TNI ditingkatkan menjadi 56 persen. Namun, TNI berharap masih bisa mendapatkan peningkatan remunerasi menjadi 100 persen.
Memang dalam upaya memenuhi kebutuhannya, prajurit masih mengalami kendala terutama dalam hal pemasukan gaji dan tunjangan kinerja, yang rata-rata hanya berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan.
Untuk itu, Gatot menyebutkan, peningkatan kesejahteraan prajurit masih menjadi fokus utama dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan TNI, termasuk rencana peningkatan remunerasi prajurit. Terlebih dengan momentum perayaan HUT TNI ke-70 pada Senin (5/10).
''Semua itu memang tergantung dengan kondisi ekonomi negara. Tapi kesejahteraan prajurit merupakan fokus yang terus kami tingkatkan,'' ujar Panglima TNI yang didampingi tiga Kepala Staf Angkatan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Ahad (4/10).
Pemenuhan kesejahteraan prajurit ini diharapkan bisa membuat para personel TNI menjadi prajurit yang memiliki jati diri, profesional, terlatih, terdidik, tidak berpolitik praktis, dan tidak berbisnis. Hal ini sesuai dengan amanat yang diembankan UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.
Tidak hanya itu, Panglima TNI juga memerintahkan setiap prajurit TNI untuk meningkatkan disiplin dan dedikasi dalam bertugas. Pun dengan peningkatan konsolidasi antarmatra guna membangun kemampuan TNI dengan melanjutkan modernisasi alutsista, pembenahan doktrin, dan peningkatan pembinaan kesatuan.
Bahkan, secara khusus, Panglima TNI memerintahkan untuk para segenap prajurit TNI agar bisa menjaga kedekatan dengan rakyat. Menurut Gatot, berdasarkan sejarah pembentukannya, TNI berasal dari rakyat, yang digagas dari Badan Keamanan Rakyat pada era kemerdekaan silam.
''TNI adalah anak kandung dari rakyat. TNI adalah rakyat dan rakyat adalah TNI,'' ujar Panglima.