Ahad 04 Oct 2015 19:16 WIB

Mensos Akui Banyak yang Belum Terima KIP

Warga menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat pembagian tiga jenis kartu sakti itu di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat pembagian tiga jenis kartu sakti itu di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan masih banyak peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang anak-anaknya belum menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Banyak yang belum dapat KIP, mungkin mereka belum tersisir atau belum terinformasikan," kata Mensos di Gowa, Sulawesi Selatan, Ahad (4/10).

Mensos menjelaskan bahwa peserta PKH adalah warga dengan status sosial ekonomi 8 persen terendah. Namun, mereka belum tersisir sehingga belum mendapat KIP.

Secara umum Mensos menilai penyaluran PKH lancar dan sesuai dengan format yang ditentukan. Program Keluarga Harapan merupakan bantuan bersyarat bagi keluarga tidak mampu.

Syaratnya, antara lain keluarga penerima PKH memiliki anak usia sekolah, ibu hamil, dan anak balita.

"Maka, saya selalu pesan kepada Pak Camat dan Pak Kades untuk memaksimalkan penyisiran, anak-anak ini harus sekolah, harus didukung dengan format KIP," katanya.

Menurut dia, pada bulan November mendatang KIP sudah harus selesai dicetak dan segera dibagikan. Kendati demikian, penyisiran tetap dilakukan.

"Supaya anak-anak ini lebih termotivasi lagi proses belajarnya," kata Khofifah.

Pada tahun 2015, kata dia, KIP ditargetkan menjangkau lebih dari 20 juta penerima.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement