REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sterilisasi sejumlah jalan di Kota Padang untuk rute para peserta balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2015 membuat warga setempat kesal pada Sabtu (3/10) lalu. Sebab, aparat kepolisian melarang warga melintas mulai pukul 11.00 hingga 13.45 WIB.
Sementara dalam jadwal yang disebar penyelenggara TdS, para pembalap seharusnya melintasi Kota Padang pukul 12.30 WIB. Aparat kepolisian akhirnya sempat membuka jalur-jalur protokol karena warga mulai marah karena terlalu lama menunggu.
Sementara itu, sejumlah penggiat media sosial dalam jejaring Facebook merasa kesal dengan sterilisasi dan jadwal TdS yang molor. Salah satu pemilik akun Facebook, Malin Sikumbang meminta penyelenggara bersama pihak pengamanan menjadikan etape pertama sebagai bahan evalusi. Dia mempertanyakan mengapa penutupan jalan dilakukan berjam-jam yang justru menghambat ruang gerak warga Kota Padang.
"Di mana logika kebijakan lalin yang aneh kemarin??? Rombongan peserta TdS masih di Pessel, orang di Padang sudah dihambat??? Kecerobohan ini harus ada bentuk pertanggung jawaban," tulis Malin Sikumbang, Ahad (10/4).
"TDS 2015. Padang. 5 jam 30 menit masyarakat dilarang beraktivitas. Bahkan mobil ambulan entah di mana, mungkin hari ini semua orang tidak ada yang kritis kesehatannya," tutur Rahmad Agung Pribadi.