REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba kembali di Jakarta, Sabtu (3/10) malam. Rombongan usai melakukan kunjungan kerja di Jawa Tengah.
Presiden Joko Widodo dan rombongan bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi Sumarmo Solo dan tiba di Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta sekitar pukul 21.00 WIB. Tampak ikut dalam rombongan tersebut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Mengenai kunjungan kerja ke Sukoharjo, Jawa Tengah, Presiden Jokowi mengatakan dirinya ingin memastikan produktivitas padi meningkat. Optimisme itu muncul karena adanya varietas baru dan penggunaan pupuk mikrobia.
"Kalau sudah benar-benar terbukti, Mentan kita beri sinyal untuk mengembangkan ini mungkin tidak jutaan, mungkin 100.000 hektare, kalau sudah benar baru jutaan hektare," kata Presiden.
Ia mengatakan pemerintah tidak mau tergesa-gesa yang jelas intinya memastikan produksi bisa meningkat. "Jadi tujuan ke sini bukan untuk panen raya," katanya.
Mengenai upaya yang terkonsentrasi di Jawa, Presiden mengaku memang kekuatan produksi ada di Jateng, Jatim dan Jabar, tapi sekarang ada juga yang besar di Sulawesi dan Aceh. "Nanti kalau waduk dan irigasi di Aceh Barat itu selesai, bisa jadi lumbung padi. Demikian juga di NTT kalau tujuh waduk selesai bisa jadi sumber produksi baru," katanya.
Mengenai ketersediaan beras, Presiden mengatakan sampai Desember 2015 diperkirakan masih cukup. "Kan saya kemarin ke Bulog ada 1,7 juta ton, itu kan cukup," katanya. Presiden menyebutkan dari jumlah itu setiap bulan digunakan untuk rastra sebesar 220.000 ton.
"Hitung saja masih cukup tidak," katanya.