Sabtu 03 Oct 2015 06:23 WIB
Aviastar Hilang

Ini 6 Kecelakaan Pesawat di Indonesia Sepanjang 2015

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Kecelakaan pesawat (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kecelakaan pesawat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Insiden hilang kontak pesawat twin otter PK BRM yang dioperasikan oleh Aviastar Mandiri menambah deret kecelakaan pesawat di Indonesia.

Dilihat di pusat data aviation-safety.net, sepanjang 2015 ini sudah ada 6 kali kecelakaan pesawat di Indonesia. Situs itu menyebutkan jumlah korban tewas akibat kecelakaan pesawat lebih dari 150 orang.

Angka ini tentu di luar kecelakaan pesawat yang menimpa maskapai AirAsia akhir tahun lalu di perairan Laut Jawa yang menewaskan 160 orang lebih.

Tercatat, pada 11 Januari 2015 pesawat twin otter DHC-6-300 yang dioperasikan oleh Trigana Air Service mengalami gangguan saat mendarat di Bandara Enaratoli, Papua.

Saat ini pesawat terbang derang Timika dengan lancar. Namun ketika mendarat, badan pesawat terkena angin kencang di landasan pacu. Tidak ada yang terluka dalam insiden ini.

Lalu pada 4 Maret 2015 pesawat yang dioperasikan oleh Deraya Air taxi mengalami kecelakaan di saat mencoba mendarat di Bandara Wamena, Papua. Diketahui 1 mesin rusak. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

Menyusul setelah itu, kecelekaan fatal terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara pada 30 Juni 2015. Sebuah pesawat Lockheed C-130B Hercules milik TNI AU jatuh di menimpa perumahan penduduk.

Pesawat jatuh sesaat setelah tinggal landas dari Pangkalan TNI AU Soewondo. Rencananya, pesawat tersebut bertolak ke Pekanbaru, Riau lalu ke Medan, Sumatera Utara.

Namun, saat mau melanjutkan ke Dumai (Riau), Tanjung Pinang (Kepulauan Riau) dan Pontianak (Kalimantan Barat), pesawat tersebut mengalami kecelakaan sekira pukul 11.48 WIB. Lebih dari 120 orang tewas dalam kecelakaan ini, termasuk 122 penumpang dan 12 kru pesawat.

Kecelakaan keempat terjadi di dekat Oksibil, Kabupaten Bukit Bintang, Papua pada 16 Agustus 2015. Pesawat ATR 420300 yang dioperasikan Trigana Air Service jatuh di sisi sebuah bukit di sana. Total 54 orang tewas. Pesawat ini sejatinya terbang dari Jayapura menuju Oksibil.

Insiden selanjutnya dialami oleh pesawat Boeing 737 yang dioperasikan oleh Cardig Air pada tanggal 28 Agustus 2015. Kecelakaan yang terjadi di Bandara Wamena, Papua ini terjadi saat pesawat mendarat dan tergelincir. Tidak ada korban tewas.

Terakhir, Pesawat Aviastar tipe DHC6 dengan nomor registrasi PKBRM yang berangkat dari Masamba menuju Makassar dilaporkan mengalami lost contact pada Jumat, 2 Oktober 2015.

Staf Humas Polres Maros Andi Illank mengatakan, dari infomasi yang diterima Polres Maros, Pesawat Aviastar Masamba-Makassar telah berangkat dari Masamba sekitar pukul 14:35 Wita.

Pesawat ini dijadwalkan akan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin sekitar pukul 15:39 Wita. Namun hingga waktu yang ditentukan Pesawat ini tak kunjung memberikan informasi.

"Di dalam pesawat terdapat tujuh orang penumpang. Lima orang dewasa dan dua orang bayi," ujar Illank, Jumat (2/10).

Adapun tiga orang crew yang berada dalam pesawat yaitu Captain rfiady, Co. Pilot Yudistira, serta Enginer Sukris. Sejauh ini‎ pihak kepolisian dan bandara masih mencoba melakukan kontak dan mencari kepastian keberadaan pesawat Aviastar tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement