REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Serikat Pekerja (SP) Jakarta International Container Terminal (JICT) Nova Hakim mengecam keras tindakan perobekan ratusan poster dan penurunan paksa spanduk penolakan konsesi di area kantor JICT.
Menurut laporan, aksi itu dilakukan empat orang yang memakai penutup wajah pada Jumat (2/10) pukul 04.00 WIB. Terkait hal tersebut, Nova menyampaikan, pihaknya mengutuk upaya represif dan aksi premanisme yang sudah dilakukan terhadap pekerja sejak tiga bulan terakhir.
"Aksi represif kali ini dilakukan dini hari tadi dan patut diduga dilancarkan secara terang-terangan oleh manajemen JICT terhadap aspirasi pekerja yang menuntut pengelolaan aset nasional oleh negara. Hal ini semakin menegaskan adanya kejanggalan perpanjangan konsesi JICT oleh Pelindo II kepada asing Hutchison karena upaya-upaya represif yang semakin gencar dilakukan," katanya dalam siaran pers.
Selanjutnya, kata dia, SP juga mempertanyakan kinerja Direktur HRA JICT yang membawahi keamanan JICT. Dia menduga ada upaya kesengajaan dengan memasukkan empat orang ke dalam areal JICT. "Padahal tingkat keamanan JICT berlapis dan cukup ketat," katanya.
Nova melanjutkan, SP mengimbau kepada seluruh anggota serikat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi atas aksi premanismetersebut. "SP tidak akan mundur satu langkah pun untuk memperjuangkan pembatalan konsesi agar JICT dapat dikelola nasional dan keuntungan sebesar-besarnya bagi bangsa Indonesia."