REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengaku sebanyak 25 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) telah dinonaktifkan. Hal ini telah dilakukan oleh Kopertis wilayah I, Medan, Sumatera Utara (Sumut).
"Kalau non-aktif itu berarti bermasalah," kata Nasir di Universitas Negeri Medan (Unimed), Medan, Sumut, Kamis (1/10).
Menurutnya non-aktifkan itu berbeda dengan penutupan PTS. Kegiatan kuliah tetap berlangsung tapi tidak diizinkan untuk membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa. Mereka, lanjut dia, harus memperbaiki sistemnya terlebih dahulu.
Sejauh ini, Nasir mengungkapkan rasio antara dosen dan mahaiswa menjadi penyebab masalahnya itu. Jumlah dosen PTS-PTS itu tidak sebanding dengan banyaknya mahasiswa.
Untuk mengatasinya, Nasir mengungkapkan pemerintah telah mengeluarkan peraturan menteri di 2015 ini. Peraturan itu menegaskan semua dosen tidak tetap bisa diangkat di PT Negeri (PTN) maupun PTS. Mereka akan mendapatkan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK).
Dengan NIDK, Nasir menegaskan, pemenuhan dosen bisa tercapai. Hal ini karena dosen pensiunan pun masih bisa mengajar selagi mereka sehat dan mumpuni. Surat edaran perihal ini, kata Nasir, diharapkan bisa membantu menyelesaikan masalah PTS-PTS itu.
"Kalau sudah selesai masalahnya, baru mereka bisa membuka kembali atau diaktifkan lagi," ujarnya.