Rabu 30 Sep 2015 20:34 WIB
Salim Kancil

Kapolda Jatim: Selidiki Keterlibatan Polisi dalam Pembunuhan Salim Kancil

Dukungan untuk almarhum Salim Kancil.
Foto:
Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9).

Ditanya kemungkinan aparat kepolisian dan kades terlibat dalam kasus Salim Kacil dan Tosan itu, Kapolda Jatim menegaskan bahwa Kepala Desa Selok Awar-Awar sudah ditahan dalam kasus Galian C, sedangkan untuk kaitan dengan kasus itu masih dalam proses penyelidikan.

"Kita masih mencari aktor intelektualnya, tapi hukum kita itu memerlukan pembuktian material, karena itu dugaan itu akan kita telusuri dari pemeriksaan para tersangka dan anggota (polisi). Bisa saja nanti akan diketahui siapa yang membayar para tersangka itu, jadi kemungkinan kades terlibat itu akan ditelusuri dari saksi," katanya.

Bahkan, kemungkinan anggota juga terlibat, apakah mungkin ada anggota yang tidak menanggapi laporan masyarakat menjelang kejadian itu atau apakah anggota sengaja melakukan pembiaran.

"Karena itu, Tosan sebagai saksi kunci yang sekarang ada di rumah sakit akan kita amankan, mungkin rekan wartawan sudah tahu rumah sakit mana. Yang jelas, situasi di Lumajang sekarang sudah kondusif," katanya.

Menurutnya anggota yang terlibat akan diperiksa Propam dan Itwasda tentang peranan mereka. "Kalau terkait kode etik, tentu akan ada sidang disiplin yang sanksinya bisa saja dipecat, tapi kalau ada unsur pidana ya diproses ke pengadilan," katanya.

Terkait antisipasi kasus serupa di daerah lain yang memiliki wilayah pertambangan, Kapolda Jatim berjanji akan berkoordinasi dengan Gubernur Jatim dan sejumlah kepala daerah terkait, karena perizinan memang dari pemerintah daerah.

"Koordinasi itu penting agar kasus Lumajang tidak terjadi di daerah lain," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement