REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat mendirikan tiga Toko Tani Indonesia (TTI). TTI tersebut terletak di Pasar Kosambi Bandung, Pasar Ciroyom Bandung dan Pasar Atas Kota Cimahi. TTI, ini sebagai upaya jangka panjang untuk menjaga stabilitas pangan dan harga kebutuhan pokok masyarakat.
"TTI ini memang dibuat di pasar-pasar tapi kedepannya bisa dibuat di koperasi yang dekat dengan masyarakat," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, usai menghadiri Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Jawa Barat, Rabu (30/9).
Untuk saat ini, kata dia, memang baru diujicobakan. Jadi, baru didirikan di tiga yakni tempat Pasar Kosambi, Ciroyom dan Pasar Atas. Komoditas bahan pokok yang dijual oleh TTI ini, harganya akan tetap walaupun di pasar harga kebutuhan pokok mengalami fluktuasi.
Dewi mengatakan, jadi nantinya Bulog itu menyiapkan, mengirimkan beras, bawang merah, cabai merah, minyak serta daging sapi ke TTI. Menurut Dewi, secara keseluruhan saat ini kondisi pangan di Jawa Barat bisa dikategorikan aman. Walaupun terjadi fluktuasi harga di sejumlah komoditas bahan pokok.
Toko Tani Indonesia ini, kata dia, rencananya akan diresmikan oleh Kementerian Pertanian RI pada tahun 2016. Sementara menurut, Kepala Bidang Harga Pangan Kementerian Pertanian Deshaliman, pemerintah akan melakukan uji coba Toko Tani Indoensia di enam provinsi pada tahun 2016 mendatang salah satunya Jawa Barat. Kementerian Pertanian, tidak mungkin berjualan jadi membuat konsep TTI ini.
"Kami punya empat model TTI yang akan bisa digunakan," katanya.
Keempat model TTI itu, kata dia, adalah Bulog menyalurkan melalui mitranya, Bulog melalui Bulog Mart, Bulog melalui usaha perorangan atau koperasi serta Bulog melalui LUPM atau gapoktan.