REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN -- Anggota Korem 101 Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mulai melakukan normalisasi aliran sungai untuk membendung dengan membangun sekat-sekat sungai untuk mengatasi kebakaran lahan di daerah ini.
Anggota TNI Korem 101 Antasari Banjarmasin, di Banjarbaru Senin, mulai bekerja untuk menormalisasi air sungai di sekitar wilayah Guntung Payung Banjarbaru atau sekitar Bandara Syamsudin Noor untuk memadamkan kebakaran di sekitar wilayah tersebut.
Upaya menormalisasi air sungai tersebut, setelah Pangdam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Benny Indra Pujihastono melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Menurut Benny, pemerintah terus berupaya menangani kebakaran hutan dan lahan di wilayah kalimantan selatan, yang mengakibatkan terjadinya kabut asap yang semakin pekat.
Upaya yang dilakukan, selain melaksanakan pengeboman lahan yang terbakar juga membendung sungai yang ada di sekitar lahan terbakar.
"Kita segera membendung beberapa sungai, dengan membuat sekat-sekat di wilayah sekitar lahan yang terbakar, untuk memudahkan petugas mendapatkan air guna memadamkan lahan dan kawasan hutan yang terbakar," katanya.
Upaya tersebut dilakukan karena kini petugas pemadam kebakaran kesulitan mendapatkan air, terutama untuk memadamkan api di wilayah Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru.
"Kita fokus ke daerah dekat bandara, karena termasuk daerah vital untuk jalur transportasi udara, selanjutnya kita juga akan melakukan di daerah lain," katanya.
Menurut dia, selain di Kalsel, pihaknya juga telah mengunjungi Kalimantan Tengah, yang juga telah melakukan kegiatan yang sama.
Selain di Kalsel, upaya penanganan kebakaran lahan dengan membendung sungai juga dilakukan di Kalimantan Tengah, yang kini kebakaran lahannya juga cukup parah.
Mengatasi kondisi tersebut, kata dia, Korem 101 Antasari mengerahkan sekitar 2.600 orang termasuk anggota dari unit marinir yang memiliki keahlian khusus di bidang pembangunan.
Selain itu, kata dia, juga dibantu seribu anggota pasukan Kostrad divisi satu dan dua, untuk membantu pengendalian kabut asap wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
"Jadi seluruh anggota yang kita kerahkan untuk penanggulangan kebakaran lahan dan kabut asap sebanyak 3.600 orang," katanya.