Senin 28 Sep 2015 12:26 WIB

KPK Telusuri Keterkaitan Sekjen Nadem dalam Suap PTUN Medan

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Patrice Rio Capella
Foto: Republika/ Wihdan
Patrice Rio Capella

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mengembangkan perkara dugaan suap kepada hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Sumatra Utara. Lembaga antikorupsi ini kini sedang menelusuri keterkaitan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella dengan kasus yang menjerat Gubernur Sumut nonaktif Gatot Pujo Nugroho.

"Masih dilakukan pendalaman dan pengembangan, apakah ada keterkaitan kasus PTUN dengan saudara Capella masih kami telusuri," kata Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji saat dikonfirmasi, Senin (28/9).

Indriyanto mengatakan, belum ada kesimpulan mengenai dugaan keterkaitan Capella dengan kasus yang juga membelit mantan ketua Mahkamah Partai DPP Partai Nasdem Otto Cornelis Kaligis ini. Tim penyidik KPK sampai saat ini masih terus menelusuri hal tersebut termasuk dengan memeriksa Capella pada Rabu (23/9) sebagai saksi untuk Gatot dan istrinya, Evy Susanti.

"Keterkaitan masih ditelusuri dan belum bisa disimpulkan baik terhadap saudara Capella maupun kader lainnya," ujar guru besar ilmu pidana ini.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengatakan, pemeriksaan terhadap Capella beberapa waktu lalu dilakukan untuk menggali informasi dari yang bersangkutan. Capella diduga mengetahui informasi yang dibutuhkan penyidik KPK untuk mengungkap lebih jauh dugaan tindak pidana korupsi suap hakim PTUN Medan.

Namun, Zulkarnain enggan membeberkan lebih detil terkait pemeriksaan terhadap Capella. Sebab, saat ini perkara tersebut masih dalam proses penyidikan dan tidak bisa diungkapkan ke publik. "Nanti saja lihat di pengadilan," ujar dia.

Dugaan adanya keterkaitan kasus dugaan suap hakim PTUN Medan dengan Partai Nasdem, pertama kali mencuat lewat Razman Arief Nasution saat menjadi pengacara Gatot. Razman mengatakan, penyelidikan dalam perkara bansos Pemprov Sumut oleh Kejaksaan Tinggi Sumut yang berujung pada dugaan suap kepada hakim PTUN Medan tak lepas dari peristiwa politik yang terjadi.

Menurutnya, penyelidikan dana bansos berkaitan dengan hubungan yang tidak harmonis antara Gatot dan Tengku Erry Nuradi. Tengku merupakan Wagub Sumut yang juga politikus Partai Nasdem. Untuk menengahi, menurut Razman, Kaligis sebagai kuasa hukum Gatot dan ketua Mahkamah Partai DPP Nasdem saat itu menginisiasi pertemuan yang disebut juga dihadiri oleh Capella dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Gatot juga mengaku pernah bertemu dengan jajaran petinggi Partai Nasdem. Hal itu diungkapkan Gatot usai menjalani pemeriksaannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap hakim PTUN Medan. Namun, Gatot enggan menjelaskan secara rinci terkait hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Tanya penyidik saja, tapi yang jelas ada pertemuan (dengan Nasdem)," kata dia di gedung KPK, Jumat (25/9).

Bahkan, istri Gatot, Evy Susanti yang keluar gedung KPK bersamaan dengan suaminya berjanji akan mengungkap semuanya di persidangan. "Nanti di persidangan, ada pasti (pertemuan)," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement