REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI), Mahyudin kecewa dengan implementasi politik para politikus yang sering memunculkan rasisme. Seperti membanggakan suku atau kelompok dalam setiap aktifitas politiknya.
Mahyudin mengimbau kepada para politikus untuk tidak rasis terutama saat kampanye pilkada.
"Jangan ada politik rasis," kata Mahyudin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (28/9).
Menurut dia, banyak sekali aktifitas politikus terutama saat kampanye bertema rasial dan kebanggaan yang terlalu berlebihan pada kesukuan atau kelompok. Ia menilai, seharusnya hal tersebut ditiadakan.
"Sudah saatnya para politikus melakukan aktifitas politiknya dengan santun, beretika dan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Mahyudin.
Selain itu, lanjut dia, para politikus juga harus memberikan pendidikan politik yang baik kepada rakyat.
"Indonesia adalah negara kesatuan. Persatuan bangsa harus terus dijaga," katanya.
Ia menambahkan, aktifitas politik yang selalu membanggakan kelompok dan suku serta berbau rasis akan berpotensi merusak harmonisasi bangsa.