REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panen yang dipublikasikan pemerintah di kawasan Karawang bukanlah panen raya. Itu merupakan Panen Demonstrasi Areal karena menguji varietas IPB 3S untuk diterapkan di desa tertentu.
"Yang harus dilakukan sekarang yakni bersikap realistis melihat kondisi pangan yang ada agar tidak krisis," kata Pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa, pada Ahad (27/9).
Dwi menegaskan tidak ada panen raya apalagi di musim kemarau di mana sejumlah areal sawah mengalami kekeringan. Tahun ini, kata dia, tata kelola pangan relatif kacau karena terjadi kesimpangsiuran data pangan.
Di satu sisi, produksi padi disebut meningkat oleh pemerintah sebanyak tiga juta ton beras. Itu artinya seharusnya pasokan beras cukup bahkan bisa ekspor. Tapi, belakangan ini sempat ada instruksi akan dibuka impor 1,5 juta ton beras.
Harga beras pun sejak Mei 2015 naik terus menerus hingga saat ini. Kenaikan bahkan sudah 30-40 persen.
Jika tidak ada langkah cepat melakukan pengamanan pasokan, ia memprediksi November 2015 akan terjadi kenaikan harga beras secara signifikan. Pada akhirnya kondisi ini akan menyulitkan masyarakat.