Ahad 27 Sep 2015 16:24 WIB

Jokowi Dinilai Abaikan Orang Miskin dan Berpihak ke Investor

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Joko Sadewo
Pekerja sedang menyelesaikan proyek infrastruktur dikawasan Kuningan,Jakarta, Selasa (7/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menyelesaikan proyek infrastruktur dikawasan Kuningan,Jakarta, Selasa (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gara-gara fokus bangun infrastruktur, Pemerintahan Jokowi-JK dinilai kurang berpihak pada kesejahteraan masyarakat miskin.

Menurut Direktur Center for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi, pemerintah saat ini justru lebih fokus pada pembangunan infrastruktur. "Pemerintah tidak berpihak untuk orang miskin. Infrastruktur itu untuk investor bukan orang miskin," kata Uchok dalam acara diskusi di Jakarta, Ahad (27/9).

Fokus pemerintah untuk menjaring berbagai investor masuk ke Indonesia, kata dia, membuat pemerintah kurang memperhatikan jumlah warga miskin. Padahal angkanya justru semakin meningkat.

Uchok mengatakan, pemerintah Jokowi menilai warga miskin sebagai beban sehingga mengalihkan anggaran subsidi ke anggaran infrastruktur. "Itu dilihat dari banyaknya subsidi yang dihapus sejak ada pengalihan pemerintah dari SBY ke Jokowi," kata dia. Maka banyak pengalihan kepada anggaran infrastruktur.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur pun lebih menguntungkan bagi Jokowi dan JK yang juga merupakan pengusaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement