REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata, Arief Yahya, melirik wisatawan mancanegara (wisman) asal Jepang agar menyambangi Indonesia. Arief melihat potensi wisman Jepang sangat besar.
''Indonesia sangat aman. Jangan khawatir, pemerintah sangat serius menjaga keamanan dan ketertiban, apalagi orang asing yang berwisata di sana,'' kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Ahad (27/9).
Untuk mengajak wisman asal Negeri Matahari Terbit tersebut, Arief menawarkan tiga hal. Ia meminta Jepang supaya lebih agresif membuat banyak aktivitas MICE – meetings, incentives, conferences, dan expo -- di Indonesia. Pijakan logikanya mudah dipahami.
''Pasar otomotif terbesar di dunia produksi Jepang, ada di Indonesia. Perusahaan raksasa seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Mitsubishi, Kawasaki, makin eksis, bahkan beberapa diantaranya sudah manufacturing di Indonesia,'' katanya. “Tidak ada salahnya jika MICE perusahaan itu selalu diadakan di Indonesia?”
Berikutnya Arief meminta Jepang membangun lebih besar “jembatan udara” sebagai support akan keterbatasan connectivity Jepang-Indonesia. Beberapa kota yang direkomendasi untuk menambah kapasitas angkut via udara adalah Bali, Jakarta dan Batam-Bintan.
''Dari Jepang, bisa dibuka minimal tiga kota, Tokyo, Osaka dan Narita, yang sudah popular dengan destinasi Indonesia,'' paparnya.
Ketiga, Arief mengajak kerjasama dalam hal tourism digital marketing bersama-sama. Arief yang mantan Dirut PT Telkom Indonesia itu menyadari Jepang adalah negara kepulauan di Asia Pacific yang berjumlah penduduk sekitar 127,3 juta. Dari jumlah itu, 101,2 juta penduduknya merupakan pengguna internet aktif.
''Penetrasi pengguna internet Jepang sudah 79,5 persen dari total populasi. Sekitar 4,2 persen pengguna internet dunia berada di Jepang,'' ujarnya.