Jumat 25 Sep 2015 19:27 WIB

Antisipasi Bencana, Pemkot Yogyakarta Siapkan Dana Rp 5 M

Rep: Yulianingsih/ Red: Hazliansyah
Tanah longsor
Tanah longsor

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kota Yogyakarta masuk wilayah rawan bencana, terutama saat pergantian musim dan puncak musim hujan. Diantaranya rawan bencana angin kencang dan puting beliung saat pergantian musim, dan banjir serta longsor pada musim penghujan.

Memasuki pergantian musim kemarau ke musim penghujan pada November tahun ini, Pemkot Yogyakarta menganggarkan dana bencana sebesar Rp 5 miliar. Dana masuk di pos anggaran tak terduga pada APBD Perubahan tahun ini.

"Dana ini memang disiapkan untuk antisipasi kejadian luar biasa seperti bencana dan kejadian tak terduga lainnya," kata Kepala Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) Kota Yogyakarta, Kadri Renggono, Jumat (25/9),

Menurut Kadri, dana kebencanaan ini menyusut Rp 2 miliar dari nota pengantar APBD Perubahan 2015 yang disampaikan sebelumnya.

Menurutnya, dalam nota pengantar APBD Perubahan, dana tak terduga sempat diajukan Rp 7 miliar. Kemudian saat proses pembahasan, bahkan melonjak hingga Rp 33 miliar. Namun akhirnya disepakati Rp 5 miliar setelah dilakukan persebaran kebutuhan belanja. Jika sampai akhir tahun tidak ada kejadian darurat atau kejadian luar biasa, maka dana tersebut akan masuk ke kas daerah.

Kasie data dan informasi BMKG Yogyakarta, Teguh Prasetyo mengatakan, musim kemarau di Yogyakarta akan berlangsung hingga akhir Oktober 2015. Musim penghujan sendiri akan merata dirasakan pada pertengahan November 2015.

"Kemarau tahun ini lebih panjang sehingga musim penghujan baru akan datang pada awal November," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement