REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tim Ekspedisi Kapsul Waktu yang membawa tujuh harapan untuk Indonesia di tahun 2085 dari tiap-tiap provinsi bergerak menuju Sumatera Utara dan diperkirakan akan sampai pada sabtu yang akan datang (26/9).
Sebelumnya, tim menampung aspirasi masyarakat Provinsi Nangroe Aceh Darussalam pada 22 September yang lalu. Di Sumatera Utara sendiri kegiatan ekspedisi kapsul waktu akan berlangsung selama dua hari pada 25 dan 26 September 2015.
M. Darwis Nasution, selaku Koordinator Daerah Provinsi Sumatera Utara mengatakan bahwa acara ini diselenggarakan untuk mengumpulkan tujuh harapan bangsa dari tiap provinsi.
“Kemudian akan disimpan di dalam kapsul waktu dan nanti akan keliling Indonesia dan akan dibuka tahun 2085. Harapan-harapan ini nantinya akan kita aplikasikan dalam sebuah gerakan, yakni Gerakan Ayo Kerja,” ungkap Darwis yang juga Ketua Umum Alumni Pesantren Alkautar Al Akbar, Medan (PB Alkala) dan Ketua Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (AMMDI Sumut) ini.
Dikutip dari keterangan persnya, Jumat (25/10), Darwis menjelaskan, kegiatan ini didukung penuh oleh Pemerintah Daerah Sumatera Utara. Tujuannya, untuk menyatukan seluruh komponen bangsa yaitu pemerintah, aparat, pelaku usaha, profesional, dam rakyat untuk mewujudkan cita-cita bersama yang bersandarkan pada Pancasila, UUD 1945 dan Trisakti yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Rangkaian kegiatan diselenggarakan dalam rangka 70 tahun Indonesia merdeka ini diawali dengan perumusan tujuh harapan di Gedung Bina Graha Jl.Diponegoro yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat mulai dari cendikiawan, mahasiswa, komunitas, organisasi kemasyarakat, serta berbagai lembaga melalui Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 25 September.
Di hari berikutnya kegiatan dilanjutkan dengan penyambutan tim ekspedisi kapsul waktu di Halaman Kantor Gubernur Sumatera Utara dilanjutkan dengan pembacaaan tujuh harapan oleh anak-anak Sumut. Kegiatan juga diramaikan dengan berbagai penampilan budaya diantaranya tari daerah, medle, teatrikal, dan alat musik daerah.
Darwis menambahkan poin penting dari kegiatan adalah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
“Yang terpenting poinnya adalah bahwa ekspedisi kapsul waktu ini adalah sebuah upaya mendorong masyarakat untuk saling bahu membahu mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan berkeadilan,” lanjutnya.