Rabu 23 Sep 2015 17:39 WIB

Pendirian Pabrik Semen di Kawasan Kars Gunungsewu Mencuat

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Djibril Muhammad
Semen
Foto: Antara
Semen

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Satu lagi kawasan kars yang ada di wilayah Jawa Tengah terusik. Hal ini terkait dengan mencuatnya wacana pembangunan pabrik semen di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

 

Sejumlah pihak pun menyoal aktivitas penambangan yang bakal dilakukan jika wacana ini terbukti. Alasannya, lokasi pembangunan pabrik semen ini berada pada bentangan kars Gunungsewu.

 

Tak terkecuali wakil rakyat yang duduk di DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hadi Santoso. Secara tegas ia menolak berbagai wacana untuk mengusik kawasan kars ini.

 

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah ini lebih sepakat jika pemerintah justru mendorong pengembangan potensi Nasional Geopark Gunungsewu (NGG) ketimbang merusak lingkungan kars tersebut.  

 

Ia mengakui, wacana pembangunan pabrik semen belakangan memang santer. Khususnya di Kecamatan Giriwoyo, penambangan di Gunung Wiyu, Desa Sejati, Kecamatan Giriwoyo dan juga di Kecamatan Pracimantoro.

 

Karena itu, ia menginginkan agar wacana pembangunan pabrik semen di kawasan Kars Gunung sewu dihentikan. Karena potensi alam ini cukup menggiurkan.

 

Apalagi, Kabupaten Wonogiri memiliki tujuh area Geosite sebagai Geopark, yang meliputi Sungai Bengawan Solo Purba, Goa Tembus, Goa Sodong, Goa Potro Bunder, Goa Sonyo Ruri, Pantai Sembukan dan Museum Kars.

 

Selain di Wonogiri, geosite area juga ada di Gunungkidul dan Pacitan. Untuk di Gunungkidul ada 13 spot Geosit, yang meliputi Gunung Api Purba Nglanggeran, Goa Pindul, Pantai Siung sampai Pantai Wediombo, Kawasan Kalisuci, Lembah Karst Nginggrong, Goa Jomblang, Kali Ngalang, Hutan Wanagama, Goa Cokro, hutan wisata Turunan, Kawasan Baron sampai Krakal, lembah Bengawan Solo Purba dan Kawasan Srigethuk.

 

Sementara di Pacitan ada 13 spot geosite, yang terdiri atas lima pantai (Pantai Buyutan, Klayar, Srau, Watukarung, Teluk Pacitan), empat goa karst (Goa Gong, Tabuhan, Luwengombo, Luwengjaran) serta empat situs arkeologi (Situs Song Terus, Bak Soka, Guyang Warak dan Situs Ngrijangan).

 

"Penetapan kawasan karst Gunungsewu sebagai jaringan taman bumi dunia diumumkan UNESCO dalam sidang biro global geopark network (GGN) tingkat regional pada 19 September di Sanin, Kaigan, Jepang," kata Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement