Kamis 17 Sep 2015 16:48 WIB

Omzet Pedagang Batu Akik Menukik Tajam

Beragam batu akik dijajakan.
Foto: Republika/Raisan Alfarisi
Beragam batu akik dijajakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Omzet pedagang batu akik di sejumlah lokasi di Kota Jambi turun drastis. Kondisi ini terjadi menyusul menurunnya daya beli masyarakat dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, sebagian warga yang sebelumnya pedagang batu akik kini sudah beralih menjual masker.

"Dalam beberapa bulan terakhir ini penjualan kita turun drastis, mungkin karena faktor ekonomi yang lesu menyusul anjloknya harga kelapa sawit dan karet di Jambi," kata Ismail, pedagang batu akik di kawasan Pall V Kota Jambi, Kamis (17/9).

Menurut dia, turun drastisnya omzet batu akik itu setelah usai Lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah. "Booming" batu akik itu tidak lagi terdengar setelah selesainya pameran dan kontes batu akik di Kota Jambi, beberapa waktu lalu.

Ismail menjelaskan, bukan hanya batu, tapi jasa pengasahan batu akik juga lesu sejak beberapa bulan ini. "Biasanya, saya mendapat order asah rata-rata 5 sampai 10 batu akik per hari, tapi kini hanya satu, kadang juga tidak ada sama sekali," katanya.

Berbagai batu akik yang dijual pedagang di Kota Jambi itu antara lain jenis batu sungkai, sarang tawon dan teratai (batu Jambi), selain juga lumut, solar dan giok yang didatangkan dari Aceh dan Sumbar.

Pantauan di kawasan kuburan Cina Kuta Baro, biasanya pedagang batu akik ramai terutama pada sore dan malam hari. Namun kini hanya terlihat beberapa pedagang, dan pengunjung juga sepi.

Sebelumnya, kawasan tersebut dipenuhi pedagang yang menjajakan berbagai jenis batu akik di trotoar ruas jalan itu, namun dalam beberapa bulan terakhir jumlah pedagangnya terus berkurang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement