Kamis 17 Sep 2015 15:16 WIB

DIY Perlu Pasang Sirine Tsunami di Wilayah Pesisir

INA TWES
INA TWES

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan pemerintah setempat memasang alat sistem peringatan dini tsunami di wilayah pesisir selatan.

Kepala BMKG DIY Tony Agus Wijaya di Kulon Progo, Kamis, mengatakan di wilayah DIY baru ada dua sistem peringatan dini tsunami (InaTEWS-Indonesia Tsunawi Early Warning System) yang dipasang di Pantai Parangtritis Bantul sekitar tiga tahun lalu, dan Pantai Glagah, Kulon Progo yang baru saja selesai.

"Pemilihan ini bukan berdasarkan kerawanan daerah terhadap bencana, tetapi sebagai percontohan yang dipilih oleh BMKG Pusat. Kami berharap Pemda DIY bisa mengembangkan di sepanjang pantai selatan yang memiliki potensi tsunami," kata Tony dalam sosialisasi Sirine InaTEWS di Joglo Pantai Glagah.

Ia mengatakan pemasangan alat peringatan dini tsunami terus dilakukan penambahan setiap tahunnya. Hal ini merupakan bentuk kesiapsiagaan bencana di Indonesia, dengan cara memasang sirine peringatan dini yang mengharuskan warga untuk mengevakasi diri saat terjadi gempa bumi.

Tony mengatakan pantai selatan ini memiliki potensi tsunami bukan untuk membuat takut, tetapi tujuannya adalah untuk membuat kita lebih siap dan lebih tangguh. Hal itu dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan terhadap bencana tsunami.

"Meski tidak berharap terjadi tsunami, namun jika benar-benar terjadi masyarakat sudah siap," tutur Tony Agus.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Yogyakarta, Daryono berharap pantai yang memiliki potensi tsunami memiliki InaTEWS karena fungsinya sangat penting. Juga alat ini penting untuk mendukung pembangunan.

Menurutnya alat yang dilaunching 2008 ini tidak berarti apa-apa tanpa mendapat respon dari masyarakat, sehingga perlu merasa memiliki alat ini vital ini.

"Alat ini harus bisa menghasilkan produk informasi yang bisa dipakai masyarakat dan bisa menyelamatkan masyarakat. Alat ini juga sebagai implementasi dari informasi publik yang harus diketahui masyarakat," kata dia.

Ia mengatakan BMKG memiliki dua produk yang dihasilkan yaitu berupa informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami. Sistem sirine InaTEWS merupakan sistem sirine peringatan dini terintegrasi yang dapat memberikan peringatan kepada masyarakat di lokasi terhadap bencana tsunami.

"Dengan adanya yang dapat menjangkau, masyarakat dengan segera, jelas, saat sedang melakukan kegiatan apapun dan dimanapun dan menyadarkan masyarakat untuk segera bertindak menyelamatkan diri," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement