Rabu 16 Sep 2015 20:39 WIB

PPP Yakin Islam Masih Bisa Jadi Kekuatan Utama Politik Nasional

Massa PPP, ilustrasi
Massa PPP, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih meyakini partai politik yang berasaskan Islam ataupun yang berbasis massa Islam bisa menjadi kekuatan utama perpolitikan nasional.  Sejumlah cara dilakukan oleh PPP untuk mewujudkan keyakinan tersebut.

Ketua Umum DPP PPP M Romahurmuziy menyatakan, perkembangan politik Islam di Indonesia cukup unik. Meskipun, mayoritas penduduk beragama Islam, namun parpol Islam tidak pernah menjadi pemenang pemilu. "Dalam konteks lokal, parpol Islam menang di beberapa daerah, tapi jumlahnya masih sekitar 11%," kata Romi, sapaan akrab Romahurmuziy di sela Seminar Nasional dan Kuliah Umum "Masa Depan Politik Islam di Era Otonomi Politik Lokal yang Demokratis" di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu (16/9).

Pihaknya optimistis politik Islam masih mendapatkan tempat dalam masyarakat Indonesia. Hal itu terlihat dari hasil Pemilu 2014, bahwa perolehan suara parpol-parpol Islam mengalami peningkatan. "Fakta ini sekaligus mematahkan pendapat pengamat bahwa parpol Islam akan mati," tegasnya.

Karena itulah, menghadapi Pilkada 2015, Romi optimistis calon dari parpol-parpol Islam masih bakal mendapatkan simpati publik. Untuk merealisasikan target tersebut, PPP melakukan pendekatan langsung kepada pemilih. "Istilahnya pasangan calon harus melakukan man to man marking agar bisa memenangkan pertarungan," tegasnya.

Untuk merealisasikan target menang 50 dalam pilkada serentak tahun 2015,  PPP akan all out mengerahkan kekuatan agar target tersebut terealisasi. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan meraih simpati ulama-ulama di pondok pesantren.

"Untuk merealisasikan target pemenangan pilkada, PPP solidkan dukungan Ulama dan pondok pesantren," kata Romi.

Kegiatan ilmiah tersebut diikuti sekitar 500 mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Seminar politik tersebut dihadiri pula Norhaidi Hasan, Guru Besar Politik Islam UIN Sunan Kalijaga sebagai panelis. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Syafiq Mahmadah Hanafi serta Ketua Jurusan Siyasah Muhammad Nur hadir pula dalam Seminar tersebut.

Pada kesempatan itu, Wakil Ketua DPW PPP Jawa Tengah Yusuf Cahyono menambahkan, untuk pilkada di Jateng dan DIY, pihaknya menargetkan menang di 10 kabupaten/kota. Untuk Jateng, ditargetkan menang 8 pilkada dan DIY menang di 2 pilkada.

"Mesin politik PPP sdh digerakkan untuk memenangkan pilkada di 10 kabupaten di Jateng-DIY," kata Yusuf Cahyono.

Selain menggerakkan struktural partai, PPP juga menggerakkan badan otonom serta kekuatan kultural. Yusuf mengungkapkan, PPP melakukan pendampingan terhadap pasangan calon di 10 daerah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement