REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Setelah melalui proses sosialisasi yang cukup panjang mengenai program 1.000 embung di Jawa Tengah, akhirnya empat kabupaten di wilayah eks Karesidenan Banyumas mengajukan ratusan usulan pembangunan embung.
Dari empat kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga dan Cilacap, Pemkab Banjarnegara mengajukan permohonan terbanyak.
''Tapi ini masih belum final. Kita masih harus melakukan survey lokasi dan mengajukan usulannya ke Pemprov Jateng,'' jelas Kepala Seksi (Kesie) Perawatan dan Operasional Balai Pengelola Sumber Daya Air (BPSDA) Serayu Citanduy, Arief Sugiarto, Selasa (15/9).
Dia menyebutkan, secara keseluruhan ada 111 usulan pembangunan embung yang diterima BPSDA. Pemkab Banjarnegara mengajukan usulan sebanyak 80 embung, Cilacap 18 embung, Banyumas 13 embung dan Pemkab Purbalingga baru mengajukan usulan pembangunan tiga embung.
Namun berasarkan informasi yang dia terima, Pemkab Purbalingga masih belum mungkin mengajukan permohonan penambangan embung karena saat ini masih melakukan survei di beberapa lokasi.
Menurutnya, usulan pembangunan embung sebanyak itu, sudah diterima oleh tim dari Pemprov Jateng untuk kemudian dilakukan pengkajian dan survey lokasi. Setelah semuanya memenuhi persyaratan. baru pembangunan embung tersebut dilaksanakan.
''Yang jelas, lahan yang akan dibangun embung tidak boleh bermasalah. Bisa saja menggunakan tanah negara. Tapi kalau merupakan tanah warga, maka pembebasan tanahnya harus dilakukan Pemkab bersangkutan,'' katanya.
Selain itu, kata Arif, kawasan yang akan dibangun embung merupakan wilayah pembuangan air di kawasan, dan daerah sekitarnya memang membutuhkan ketersedian air. ''Karean itu, lahan yang dibangun menjadi embung, bisa saja merada di wilayah DAS kecil dan sisa aliran air, tapi juga bisa merupakan embung tadah hujan,'' jelasnya.
Dia juga menjelaskan, untuk pembangunan embung dengan luas di bawah satu hektare, maka pembangunannya akan diserahkan Dinas Pertanian kabupaten setempat. Sedangkan untuk pembangunan embung yang luasnya lebih dari satu hektare, pengerjaannya akan diserahkan kepada BPSDA.
Rencana pembangunan embung tersebut, merupakan dari program pembangunan 1.000 embung di Jawa Tengah yang diprogramkan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Program ini dicanangkan agar ketersediaan air di berbagai wilayah di Jateng yang pada musim kemarau mengalami kekeringan, bisa dieliminir.
''Untuk tahap awal, pada tahun 2016 akan dibangun 200 embung, kemudian tahun 2017 sebanyak 500 embung, dan tahun 2018 sebanyak 300 embung,'' jelas Arief.