Rabu 16 Sep 2015 06:07 WIB

JK Tegaskan tak Lakukan Kesepakatan Dengan Penyandera WNI

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Jusuf Kalla
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua orang WNI dilaporkan telah disandera oleh kelompok bersenjata di Papua Nugini. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menyampaikan telah mendapatkan laporan dari Menkopolhukam agar segera melakukan negosiasi dengan pemerintah Papua Nugini guna membebaskan dua warga Indonesia.

"Saya semalam dilaporkan oleh Pak Menkopolhukam tentang bahwa beliau sudah memerintahkan panglima di sana dan tentu juga yang lain untuk segera bernegosiasi dengan pemerintah PNG," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (15/9).

Kendati demikian, Kalla menegaskan pemerintah Indonesia tak mungkin melakukan kesepakatan dengan para pelaku penyandera, terlebih untuk kasus narkoba.

"Tentu pasti tidak mungkin kita deal begitu, tidak mungkin itu apalagi narkoba kan," kata dia.

Kalla melanjutkan, aparat keamanan Indonesia pun telah berupaya keras untuk menyelamatkan dua WNI tersebut. "Itu tentu pihak keamanan kita dibawah menkopolkam bekerja keras untuk itu," tutup JKm

Sebelumnya, Kapuspen TNI, Mayjen Endang Sodik mengatakan, lokasi penyanderaan dua Warga Negara Indonesia (WNI) adalah wilayah Kabupaten Keerom, Papua Nugini (PGN). Informasi itu dari pihak PNG yang sudah melakukan pemetaan wilayah dan tengah menagadakan negosiasi dengan tindak dengan para pelaku penyanderaan.

Endang mengatakan, upaya pembebasan masih akan menunggu hasil negosiasi yang dilakukan pemerintah PNG dengan pelaku yang diduga kelompok kriminal bersenjata pimpinan Jeffrey Pagawak.

Tenggat waktu yang diberikan dalam negosiasi itu pada pukul 12.00 siang waktu setempat, hari ini. Jika gagal, maka tentara PNG akan melakukan upaya-upaya pembebasan sandera.

Meski begitu, TNI selalu siap jika diminta terjun langsung dalam upaya pembebasan sandera WNI tersebut. Berbagai satuan di pasukan-pasukan elit TNI, seperti di Kopassus TNI AD, Detasemen Bravo (Denbravo) Pasukan Khas TNI AU, dan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) Kopaska TNI AL siap untuk operasi-operasi pembebasan sandera.

"Semua pasukan kami siap, pasukan pembebasan sandera, apapun bentuknya, kami siap. Jadi dont worry, pokoknya siap," ujar Endang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement