Selasa 15 Sep 2015 15:12 WIB

PKS Disarankan tak Rekrut Kader Secara Instan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Bayu Hermawan
Suasana Munas PKS ke-4 di Depok, Senin (14/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Suasana Munas PKS ke-4 di Depok, Senin (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari UI, Maswadi Rauf menyarankan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak merekrut kader-kader secara instan.

Ia menilai seorang kader harus mendapatkan pendidikan secara internal Parpol. Sebab kualitas kader yang mendapatkan pendidikan di internal Parpol akan berbeda jika mereka direkrut dari luar dan dijadikan Caleg atau calon pemimpin daerah.

"PKS jangan memanen padi yang ditanam orang lain, merekrut orang-orang luar sebagai kader itu kurang baik," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (15/9).

Maswadi menilai saat merekrut orang luar apalagi selebritis, PKS akan menghabiskan energi karena bekerja untuk mereka bukan sebaliknya. Selain itu kualitas kader patut dipertanyakan karena mereka kurang paham akan ideologi partai.

Berbeda ketika PKS menanam kadernya, merawat serta memanennya sendiri. Partai politik, khususnya PKS dalam hal ini dapat mempercayai kadernya yang berkualitas.

Ia mengingatkan agar jangan merekrut kader melalui jalan pintas. Seperti selebritis yang tanpa usaha tetapi mendapat dukungan banyak dan secara instan menjadi pemimpin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement