REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan jumlah warga yang sakit terus bertambah hingga mencapai 25.524 orang akibat asap kebakaran lahan dan hutan yang mengakibatkan polusi mencapai tingkat berbahaya.
"Warga paling banyak menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA, yang jumlahnya mencapai 20.901 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Andra Sjafril, Senin (14/9).
Angka penderita tersebut merupakan akumulasi dari tanggal 29 Juni hingga 12 September 2015. Warga juga menderita pneumonia sebanyak 454 orang, asma 893 orang, iritasi mata 1.356 orang dan iritasi kulit 1.920 orang.
Jumlah penderita ISPA tersebar di 12 kabupaten/kota dan paling banyak berada di Kota Pekanbaru, yakni mencapai 3.548 orang. Kemudian penderita ISPA juga banyak terdapat di Kabupaten seperti Kuantan Singingi ada 2.831 orang, Siak 2.576 orang, Kota Dumai 2.503 orang, dan Rokan Hulu 2.227 orang. Penderita ISPA paling sedikit terdapat di Kabupaten Kepulauan Meranti, yakni sebanyak 300 orang.
"Kami meminta warga untuk menghindari aktivitas di luar ruangan, dan apabila terpaksa, harus menggunakan masker yang pada kondisi pekat seperti ini yang cocok adalah jenis N95," kata Andra.
Selain itu, ia mengatakan Dinas Kesehatan Provinsi Riau akan membuka posko kesehatan dampak asap di empat lokasi di Kota Pekanbaru untuk mengantisipasi agar tidak semakin banyak warga yang sakit akibat polusi asap kebakaran hutan dan lahan.
"Operasional posko kesehatan dampak asap akan dimulai pada Senin (14/9) hingga 10 hari ke depan," katanya.
Empat lokasi posko antara lain di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kompleks Purna MTQ, Pasar Pusat, dan Rumbai. Sebagian besar posko berada di tepi jalan menggunakan tenda besar.
"Pada pos kesehatan disiagakan satu orang dokter dan dua perawat. Selanjutnya, tenaga kesehatan akan dikoordinir oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dengan menugaskan tenaga kesehatan dari Puskesmas terdekat," katanya.