Senin 14 Sep 2015 11:50 WIB
setnov bertemu trump

Fadli Zon: Kami tidak Mendukung Donald Trump

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Esthi Maharani
Fadli Zon
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua DPR RI Fadli Zon membantah pertemuan dengan pengusaha Amerika Serikat yang maju sebagai salah satu kandidat calon presiden, Donald Trump, sebagai bentuk dukungan politik. Fadli Zon mengatakan pertemuan dengan Trump hanya berlangsung singkat dan hanya berbicara mengenai investasi.

''Dalam rangka networking, kami bertemu dengan Donald Trump,'' kata Fadli Zon saat melakukan konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senin (14/9).

Menurut Fadli Zon, Trump merupakan pengusaha yang cukup dikenal dan berhasil. Selain itu, ia melihat Trump berkeinginan untuk berinvestas di Indonesia. Seperti yang telah dilakukannya di Bali, Bogor, dan perbatasan Sukabumi.

Ia menjelaskan, UU sekarang, bukan hanya menyebutkan DPR punya fungsi budgeting, Legislasi, dan controling, melainkan juga diplomasi.

''Tugas kami disana dalam rangka bagian Second Track Diplomacy, dan Multi Track Diplomacy. Karena saat ini diplomasi bukan hanya tugas pemerintah,'' katanya.

Dalam pertemuan dengan Trump, ia mengaku disambut dengan baik di Trump Plaza, dan melakukan pertemuan selama 30 menit dalam suasana santai dan informal.

''Dia (Trumps) mengapresiasi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia, tapi tetap moderat dan demokratis,'' katanya.

Selan itu, politisi Partai Gerindra tersebut menuturkan, mereka berdiskusi bagaimana berinvestasi lebih jauh di Indonesia.

''Setelah selesai, kami makan dan selfie bareng,'' candanya.

Dalam perjalanan turun, Rombongan diajak Trump untuk menyaksikan konferensi pers. Ternyata di sana sudah ada anak buahnya, yang membawa banner dan berbagai asesoris layaknya kampanye.

''Turun dari lift sudah penuh dengan orang -orang. Padahal Kami sudah pamit. Disitu disampaikan hal -hal yang positif. Itu bukan kampanye, hanya konferensi pers di lobi gedungnya sendiri,'' ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement