Senin 14 Sep 2015 07:55 WIB

Wilayah Kekeringan di Sukabumi Makin Meluas

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Petani di sawah yang alami kekeringan.
Foto: Antara
Petani di sawah yang alami kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dampak kekeringan di Kabupaten Sukabumi makin meluas karena terasa di 18 kecamatan. Hal ini ditandai dengan sulitnya warga mendapatkan pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kecamatan yang kekeringan tersebar di utara dan selatan Sukabumi," terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada wartawan akhir pekan lalu.

Dari 47 kecamatan, sebanyak 18 kecamatan di antaranya melaporkan kesulitan air bersih. Daerah tersebut antara lain Kecamatan Gegerbitung, Bantargadung, Ciracap, Palabuhanratu, Cireunghas, Cidadap, Cimanggu, dan Warungkiara.

Usman mengatakan, sejumlah kecamatan yang terdampak kekeringan ini sebagian telah mendapatkan pasokan air bersih. Penyaluran air bersih ini lanjut Usman hampir dilakukan setiap hari dengan menggunakan armada tangki air. Jumlah air bersih yang disalurkan BPBD sejak musim kemarau hingga awal September mencapai sebanyak 500 ribu liter.

Usman mengatakan, BPBD juga memberikan bantuan pipanisasi bagi daerah yang masih terdapat sumber mata air. Kecamatan yang mendapatkan bantuan pipanisasi seperti Gegerbitung, Warungkiara, Cimanggu, dan Sagaranten.

Kekeringan juga menyebabkan meluasnya areal kebakaran lahan di kawasan Suaka Margasatwa Cikepuh yang berada di wilayah Kecamatan Ciemas dan Ciracap. Data BPBD menyebutkan, hingga pekan pertema September ini tercatat seluas 300 hektare areal di kawasan tersebut yang terbakar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement