Ahad 13 Sep 2015 11:41 WIB

Akibat Buku Kuliah Ketinggalan, Lahirlah IBAC

Rep: C97/ Red: Didi Purwadi
Kampus Universitas Gadjah Mada
Foto: Republika/Musiron
Kampus Universitas Gadjah Mada

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa UGM menciptakan sebuah perangkat yang merupakan gabungan antara tas, binder, dan tablet. Perangkat tersebut mereka sebut dengan IBAC.

Tidak bisa dipungkiri, gaya hidup dinamis mempengaruhi tren yang ada di masyarakat. Mobilitas yang tinggi mendorong terciptanya alat-alat simpel dan praktis. Hal inilah yang menjadi latar belakang pembuatan IBAC.

Tim perancang IBAC terdiri dari tiga orang mahasiswa. Antara lain, Azka Aditya, Rana Ahmad P, dan Sadida Fatin Aruni dengan dosen pembimbing Avrin Nur Widiastuti, S.T., M.Eng.

Menurut Fatin, ide tersebut bermula dari permasalahan sehari-hari yang seringkali muncul. Misalnya, buku catatan ketinggalan, sedangkan tablet harus dibawa ke mana-mana. Ditambah sulitnya mencari alat tulis, flashdisk dan kunci yang ada di dalam tas.

“Penelitian kami menunjukkan, sebanyak 62 persen responden menyatakan, mereka merasa kerepotan dengan perlengkapan yang harus dibawa saat kuliah. Bahkan 89 persen responden menyatakan pernah mengalami tertinggalnya buku catatan,” kata Fatin.

Melihat kondisi tersebut, dirancanglah IBAC. Sebuah produk unik dan multifungsi yang merupakan gabungan dari tas, binder dan cover tablet. Selain ketiga fungsi tersebut, IBAC juga dilengkapi dengan berbagai fitur penunjang lain. Seperti tempat kunci, flashdisk, dan lain sebagainya.

Produk ini juga dibuat dari bahan-bahan dengan kualitas terbaik. Sehingga membawa kesan elegan. "Cara pemesanannya juga gampang, pembeli tinggal klik-klik di website classionery dan barang akan kami antar ke rumah" tutur Fatin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement