Sabtu 12 Sep 2015 06:43 WIB

Pameran Potensi Desa Bangun Keterkaitan Ekonomi Kota dan Desa

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Berbagai strategi dilakukan untuk menggenjot pembangunan desa yang selama ini masih tertinggal. Banyak potensi dan ciri khas kekayaan desa yang bernilai ekonomi, namun belum terangkat ke pasar lantaran kurang akses.

Kondisi itu lah yang kemudian didobrak Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDDT) dengan menggelar pameran potensi desa secara maraton di daerah-daerah, khususnya yang bayak memiliki desa tertinggal.

Menteri Desa PDTT Marwan Jafar mengatakan, pameran potensi desa adalah ikhtiar penting yang dilakukan untuk mengurangi kesenjangan antara desa dan kota. "Pameran potensi desa akan membangun keterkaitan ekonomi lokal antara desa dan kota. Banyak potensi desa yang selama ini terpendam, kini bisa diangkat sehingg daya jangkau pasarnya akan luas," kata Marwan dalam siaran pers, Sabtu (12/9).

Pameran potensi desa tahun 2015, jelas Marwan, sudah terlaksana dengan baik. Dimulai dari Bondowoso, kemudian Banyuasin, dan sekarang digelar di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada 9, 10, dan 11 September.

Marwan menuturkan, sejarah mencatat bawa Kabupaten Maros pada mulanya adalah sebuah wilayah kerajaan yang dipengaruhi dua kerajaan besar di Sulawesi Selatan, yakni Kerajaan Bone dan Kerajaan Gowa, yang mana pada waktu itu, Maros memiliki nilai strategis yang sangat potensial.

Kini, Maros juga menjadi gerbang utama menuju Wilayah Sulawesi Selatan, peranannya sangat besar terhadap pembangunan regional dan internasional. Di Kabupaten ini terletak Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin tepatnya di Kecamatan Mandai yang merupakan wilayah perbatasan dengan Kota Makassar.

Bukan hanya itu, dalam berbagai bidang Maros juga memiliki potensi yang luar biasa, dalam bidang pertanian dan perikanan misalnya, Maros memiliki lembaga penelitian untuk menghasilkan inovasi teknologi pertanian sekaligus mendiseminasikan upaya peningkatan produksi pertanian sesuai dengan potensi yang dimiliki Provinsi Sulawesi Selatan.

"Ada juga pusat penelitian kelautan dan perikanan, yakni kawasan riset tentang potensi kelautan dan perikanan. Kabupaten Maros sebagai daerah pesisir memberikan kontribusi besar di sektor perikanan di Sulawesi Selatan, terutama dalam memenuhi kebutuhan Kota Makassar sebagai ibu kota," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement