REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan strategi penanggulan bencana asap. Diantaranya dengan mengerahkan 10.050 anggota TNI untuk membantu penanganan asap di Jambi dan Sumatera Selatan.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei mengatakan, pencegahan merupakan strategi yang akan dilakukan guna mencegah terjadinya titik kebakaran baru. “Upaya pencegahan dilakukan sungguh-sungguh, tegas, dan teratur,” ujar Willem, Kamis(10/9).
Menurut Willem siapapun pelaku pembakaran lahan yang menyebabkan bencana asap harus diproses secara hukum. Willem menilai, sosialisasi yang dilakukan oleh Polda dan Korem setempat sudah cukup bagus. Willem menghimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan.
Terkait penegakan hukum, Willem menyerahkan kepada pihak kepolisian. Willem menegaskan investigas terhadap kebakaran lahan harus tetap dilanjutkan.
Pemerintah pusat, lanjutnya, siap membantu pemerintah daerah dalam penanganan kebakaran lahan. Untuk mempercepat penanganan kabut asap, Willem meminta agar daerah merumuskan gambaran rencana operasi. Hal tersebut guna mempercepat penanganan kabut asap.
“Percepatan ini apa yang menjadi kebutuhan tolong dianalisis, misalnya tambahan heli untuk water bombing. BNPB siap menambah bantuan,” kata Willem.