Rabu 09 Sep 2015 10:55 WIB

Jokowi Senang Proyek Pembangunan Light Rapid Transit Dimulai

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo.
Foto: @Jokowi
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dimulainya proyek pembangunan moda transportasi Light Rapid Transit (LRT), di Jalan Taman Mini 1, Jakarta Timur.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan proyek LRT harus segera dimulai, karena saat ini negara Indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara lain dalam pembangunan infrastruktur moda transportasi.

"Indonesia masih tertinggal dalam pembangunan infrastruktur utamanya transportasi massal. Sudah saatnya harus kita mulai," katanya, Rabu (9/9).

Ia memang menginginkan proyek ini bisa rampung sebelum ASEAN Games yang akan dilaksanakan di Indonesia 2018 mendatang. Karenanya 2 September lalu ia mengeluarkan Peraturan Presiden (Pepres) guna mempercepat proyek.

Sebab menurutnya, proyek LRT sudah tertunda kurang lebih tiga tahun lalu. Sejak dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, proyek ini sudah tercetus bersama wakilnya dulu, Basuki Tjahaja Purnama.

"Akhir Desember tahun 2012, saya dulu sama Pak Wagub dulu sekarang gubernur dengan Dirut Adikarya nggak tahu berapa kali bicara. Sudah hampir tiga tahun proyek ini digagas," ujarnya.

Jokowi mengaku sangat senang tujuh hari sejak mengeluarkan Perpres, proyeknya bisa langsung dimulai. Ia berharap LRT bisa menjadi moda transportasi maju bagi Indonesia khususnya di Jabodetabek.

Jokowi juga mengatakan, pembangunan moda transportasi tidak hanya akan dikembangkan di Pulau Jawa saja. Dalam sambutannya mantan Wali Kota Solo ini juga menyebutkan pembangunan kereta di luar Jawa sudah dimulai. Seperti di Sulawesi dan Papua.

"Pekerjaan transportasi tidak hanya di jawa. Akhir bulan ini saya akan mulai pembangunan kereta api di Sulawesi. Kereta api yang di Papua juga akan dibangun dan masih dalam proses," jelasnya.

Berbagai pembangunan transportasi ini diharapkannya dapat memajukan sarana infrastruktur di Indonesia. Pembangunan proyek kereta ringan bermula dari masalah kemacetan Jakarta dan kota besar lainnya yang ingin diselesaikan.

Fakta tersebut didukung dengan hasil survei trafik oleh pustral UGM dan Lapi ITB 2013 bahwa arus kemacetan kendaraan yang masuk ke DKI terbanyak berasal dari arah Bekasi dan Cibubur yakni 64 persen. Atas pemikiran tersebut, PT Adhi Karya pun mengusulkan desain trase moda elevated berbasis rel dengan pilihan moda LRT.

Dalam peresmian tersebut, hadir pula Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan GubernurJawa Barat Ahmad Heryawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement