REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Paulus Waterpauw menyatakan, bisa menggelar tes urine secara internal kepada ribuan anggota Polri yang bertugas di provinsi paling timur itu, guna mendeteksi dan mengetahui apakah ada yang terlibat narkoba.
"Kami (Polda) bisa menggelar tes urine, tentunya akan berkoordinasi dengan Kabid Dokes Polda Papua, kami juga punya fasilitasnya," kata Paulus Waterpauw menanggapi soal tes narkoba bagi ribuan anggotanya, di Kota Jayapura, Rabu (9/9).
Dia mengatakan, tes urine atau narkoba bagi anggotanya itu tentunya tidak bisa dijadwalkan, karena hal itu bersifat rahasia. "Tes urine itu pasti. Jadi, artinya untuk tes urine sifatnya dadakan, tidak bisa kita jadwalkan, nanti kita bicara dengan Kabi Dokes Polda Papua," katanya.
Mengenai adanya perwira menengah yang digerebek dan ditangkap karena kedapatan pesta narkoba pada beberapa waktu lalu di sebuah kompleks perumahan di Kota Jayapura, mantan kepala Polres Mimika itu mengemukakan bahwa hal itu sedang ditangani Propam Polda Papua.
"Oknum anggota kita yang diduga terlibat pesta rakyat (narkoba), jadi bahasanya itu hasil kemarin, Dir Propam mewakili Dir Narkoba, telah menangani dua perwira menenga. Satunya positif dan satunya tidak. Yang positif itu inisialnya S," katanya.
Waterpauw menegaskan bahwa kasus itu tidak akan ditutupi, tetapi akan diselidiki lebih lanjut oleh Propam Polda Papua. "Keduanya pasti akan mendapat sanksi, tetapi sesuai dengan aturan yang berlaku. Mengenai ini (narkoba) juga saya telah sampaikan kepada para kapolres se-Papua agar menjadi perhatian," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
