REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Shamsi Ali mengkritisi kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon beserta rombongan DPR dan utusan pemerintah dalam kampanye kandidat capres Amerika Serikat dari Partai Republik. Menurut Shamsi Ali, kehadiran pimpinan DPR tersebut dalam kampanye Donald Trump sangat memalukan dan merendahkan martabat bangsa.
Merespon kritikan tersebut, Fadli Zon mengancam akan mensomasi pimpinan Masjid Al-Hikmah, New York tersebut. Tidak gentar dengan ancaman wakil ketua umum Partai Gerindra tersebut, Shamsi Ali memeberi argumen atas sikapnya.
Ini jawaban lengkap saya atas ancaman itu:
Pak Fadhli Zon, saya berusaha memahami responnya secara positif. Tapi biarkan saya memberikan pendapat saya lagi.
1. Saya tahu itu adalah konferensi pers. Tapi konferensi pers dalam rangkaian kampanye DT. Makanya pak Ketua dan rombongan dibaris di belakangnya bersama pendukungnya dgn slogan mendukung DT. Tidakkah anda berselfie ria dengan salah seorang pendukungnya?
2. Memang bukan mendukung. Tapi hadir dalam acara yang settingnya untuk kampanye (walau itu press conference) dapat ditafsirkan sebagai dukungan oleh calon lain. Kalaupun tidak ada penafsiran seperti itu, pejabat negara hadir di acara seperti itu secara protokol tidak etis.