REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto optimistis kuliner khas Bogor akan mendunia. Hal itu ia sampaikan saat membuka festival kuliner Bogor Travel and Meals (BOTRAM), di Jalan Kesehatan, Kota Bogor, Jumat (4/9).
"Kuliner khas adalah aset yang membanggakan dan merupakan daya tarik Kota Bogor," kata Bima.
Ia menyampaikan, saat akhir pekan, pelancong di Kota Bogor bisa mencapai 200 ribu hingga 300 ribu orang. Mayoritas datang dengan niat berwisata, berbelanja, dan mencari kuliner khas.
Kegiatan BOTRAM, yang terselenggara atas kerja sama Pemkot Bogor dan Citra Activation (Media Group), dinilainya akan membuat kuliner Bogor membahana, di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Bima berujar, memang banyak kuliner Bogor yang sudah populer, seperti asinan, soto mie, tauge goreng, roti unyil, dan sebagainya. Namun, ada juga yang belum banyak diketahui.
"Misalnya, ancemon, singkong parut yang diberi kelapa dan gula merah," ujarnya.
Ia bercita-cita helatan itu akan diselenggarakan permanen. Selain itu, BOTRAM bisa menambah kesejahteraan masyarakat dan pengusaha kuliner, serta menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Deputi Direktur Pemberitaan Media Indonesia Gaudensius Suhardi yang mewakili partner kerja sama penyelenggara kegiatan mengatakan bahwa kuliner khas adalah salah satu bentuk kekayaan bumi pertiwi.
Kegiatan BOTRAM, yang dalam bahasa Sunda bermakna berkumpul untuk makan bersama-sama, merupakan wujud upaya memperkenalkan keragaman itu.
"Kemajemukan adalah pondasi bangsa ini," tuturnya.
Pengunjung cukup membayar Rp 5.000 untuk masuk ke BOTRAM yang diikuti 52 peserta stan makanan dan food truck tersebut. Puluhan kuliner asli dan modifikasi di Kota Bogor dijajakan dalam kegiatan yang terselenggara Jumat hingga Ahad(4-6/9) itu.