Jumat 04 Sep 2015 21:53 WIB

Saham Tol Semarang-Solo Dijual Diam-Diam?

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Indah Wulandari
Salah satu perlintasan gerbang tol Semarang-Solo
Foto: antaranews
Salah satu perlintasan gerbang tol Semarang-Solo

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Para wakil rakyat Provinsi Jawa Tengah menyayangkan penjualan saham jalan tol Semarang-Solo kepada investor.

 

Sebab penjualan saham tol yang dikelola oleh PT Trans Marga Jateng (TMJ) anak perusahaan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) tidak pernah dibahas pada forum DPRD setempat.

 

“Tiba-tiba, 25 persen saham tersebut telah dijual kepada investor,” ungkap anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Jawa Tengah,  Hadi Santoso, Jumat (4/9).

 

Menurutnya, langkah ini kurang tepat, mengingat jalan tol Semarang-Solo sudah mulai beroperasi dan sudah dapat memberikan pemasukan.

 

Khususnya untuk seksi I Semarang- Ungaran dan seksi II Ungaran- Bawen. Sedangkan untuk seksi III Bawen- Salatiga ditargetkan sudah dapat beroperasi pada tahun 2016.

 

Hadi juga mendengar Pemprov Jawa Tengah kelak juga akan membeli kembali 5 persen saham tersebut. “Ini jelas kebijakan tidak tepat,” tegasnya.

 

Terkait hal ini, ia bakal mengundang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk meminta penjelasan atas  penjualan 25 persen saham jalan tol tersebut.

 

Berdasarkan informasi yang didengarnya, Gubernur pernah mengatakan langkah menjualan saham jalan tol Semarang karena terus terdelusi atau mengalami penurunan etiap tahun.

 

Sehingga dari pada saham ini setiap tahun terdelusi, maka lebih baik dijual dengan opsi Pemprov Jawa Tengah bisa membeli kembali saham tersebut.

Gubernur, lanjut Hadi, juga disebut telah menerangkan penjualan saham jalan tol tersebut sudah dikomunikasikan dengan DPRD Jawa Tengah.

 

Hasil penjualan saham senilai Rp 780 miliar yang dijual kepada PT Astartel Nusantara, Jakarta ini dimasukkan ke SPJT sebagai holding untuk investasi, seperti peternakan, logistik, dan lainnya yang menguntungkan.

 

“Namun,  kami akan menggali keterangan lebih jauh lagi tentang alas an penjualan saham ini,” tegas Hadi yang juga anggota Komisi D ini.

 

Pemprov Jawa Tengah melalui PT SPJT sebelumnya memiliki 26,09 persen saham di jalan tol ini. Dengan penjualan tersebut, saham saat ini tinggal 1,09 persen.

 

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang coba dikonfirmasi perihal penjualan saham jalan tol ini belum dapat dihubungi. Pun, demikian pihak PT SPJT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement