Jumat 04 Sep 2015 21:26 WIB

Demi Apartemen Mewah, Sekolah Master Depok Digusur

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indah Wulandari
Siswa Sekolah Master Depok
Foto: sekolahmaster.wordpress.com
Siswa Sekolah Master Depok

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Demi pembangunan Terminal Terpadu Depok yang terintegrasi dengan apartemen superblok, mal, dan hotel mewah, Sekolah Masuk Terminal (Master) digusur.

Keberadaan sekolah bagi anak-anak jalanan sejak tahun 2000 itu berada di atas lahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

''Sudah 12 ruang kelas SMP dan kelas TK yang dibongkar paksa sehingga kini 450 siswa kini belajar seadanya, ada yang belajar di masji,  ada juga yang belajar di teras ruang kelas lainya yang belum dibongkar,'' ujar pengelola Sekolah Master Nurrokhim, Jumat (4/9).

Nurrokhim mengaku, sebenarnya tidak mempermasalahkan pengusuran tersebut. Namun, sesuai kesepakatan, pihak devoleper berkewajiban membangun Sekolah Master terlebih dahulu di tempat yang sudah disepakati bersama pihak Yayasan Pengelola Sekolah Master, yakni Yayasan Bina Insan Mandiri, Pemkot Depok, dan pihak developer  PT Andyka Investama.

''Kami maunya diganti dulu ruangannya baru dibongkar. Jangan seperti ini, dibongkar tapi enggak ada ruang kelas pengganti,'' tuturnya.

Diutarakan Nurrokhim, pihaknya dan beberapa aktivis serta BEM UI akan meminta pertanggungjawaban Pemkot Depok atas tindakan penggusuran ini.

''Rencananya juga jalan masuk ke kelas tersebut ditutup, padahal jalan dan saluran itu sebelum ada Terminal Depok sudah ada. Belum pernah ada masyarakat yang berjualan di area tersebut,'' ungkapnya.

Sekolah Master menempati lahan seluas 6.000 meter persegi. Bangunannya dua lantai. Total ruang kelasnya ada 30 kelas dengan total murid mencapai 3.000 siswa di semua tingkatan, yakni TK, SD, SMP dan SMA.

Para siswa ini terdiri dari kalangan dhuafa dan sebagian besar anak jalanan yang bersekolah tidak dipungut biaya. Sekolah Master masuk area sterilisasi Terminal Terpadu Depok.

Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail mengatakan tidak ikut campur dalam masalah pengusuran Sekolah Master.

'Jadi saya tak tahu soal pengusuran, saya nggak ikut campur soal itu. Saya tidak terlibat dan tidak berani komentar. Saya hanya menyampaikan, sekolah Master berkontribusi dalam Millenium Development Goals (MDG’s) dan mempercepat education for all,'' tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement