Jumat 04 Sep 2015 13:56 WIB

Indonesia Sayangkan Kapal Bawa WNI Pendatang Asing Tanpa Izin

Menlu Retno saat menemui ratusan pekerja asal Indonesia di perkebunan sawit Sime Darby, Pulau Carey, Malaysia bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno dan staf KBRI Kuala Lumpur,
Foto: antara
Menlu Retno saat menemui ratusan pekerja asal Indonesia di perkebunan sawit Sime Darby, Pulau Carey, Malaysia bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno dan staf KBRI Kuala Lumpur,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno menyayangkan kapal dalam perjalanan menuju Tanjung Balai Asahan dengan membawa WNI pendatang asing tanpa izin (PATI) pada 3 September tenggelam di kawasan Sabak Bernam, Selangor, sekitar 10 mil dari pantai Malaysia.

Siaran pers dari KBRI Kuala Lumpur yang diterima di Jakarta, Jumat menyebutkan, Dubes RI untuk Malaysia Herman Prayitno mengimbau seluruh WNI di Malaysia yang akan kembali ke Tanah Air agar tidak menempuh jalur kepulangan yang berbahaya.

Disebutkan pula, kejadian yang melibatkan kapal dengan berukuran panjang sekitar 15 meter dan lebar tiga meter itu pertama kali dilaporkan oleh nelayan kepada Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) hari Kamis jam 10.30 waktu setempat.

Menurut Ketua Penguat Kuasa Maritim Selangor,Laksamana Pertama Maritim Mohammad Aliyas bin Hamdan, berdasarkan ukuran kapal, maksimal penumpang adalah 70 orang, sementara standar resmi Pemerintah Malaysia untuk kapal ukuran tersebut hanya diperbolehkan mengangkut 16 penumpang.

Tim SAR yang hingga saat ini masih melakukan pencarian dan penyelamatan baru menemukan 20 orang korban selamat (19 laki-laki dan satu perempuan), sementara korban tewas sebanyak 14 orang (13 perempuan dan satu laki-laki).

Korban selamat telah dibawa ke kantor polisi Hutan Melintang untuk penyelidikan lebih lanjut, sementara korban tewas saat ini disemayamkan di RS Teluk Intan. Operasi pencarian masih akan terus dilaksanakan selama tujuh hari dengan mengerahkan tujuh kapal dan satu heli.

Hingga saat ini masih belum diketahui pasti penyebab tenggelamnya kapal tersebut, namun dugaan awal disebabkan oleh jumlah penumpang yang melebihi kapasitas dan atau terjadi kerusakan pada mesin kapal.

Sementara itu cuaca saat kapal tenggelam yang diperkirakan terjadi pukul 03.00 juga relatif cerah. ketika itu kapal diduga kuat dalam perjalanan menuju Tanjung Balai Asahan dengan membawa WNI yang dikategorikan sebagai pendatang asing tanpa izin (PATI).

Beberapa waktu sebelumnya pernah terjadi peristiwa tenggelamnya kapal yang mengangkut PATI di perairan Malaysia dengan lokasi keberangkatan kapal yang bukan melalui pelabuhan resmi.

Satgas KBRI Kuala Lumpur saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan APMM guna memantau operasi penyelamatan. Satgas juga mengirim Tim ke Kantor Polisi Hutan Melintang (berjarak 200 km dari Kuala Lumpur) untuk bertemu dan memperoleh keterangan langsung dari korban selamat serta memberikan bantuan yang diperlukan, termasuk bantuan hukum.

Tim juga segera melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Teluk Intan guna mengumpulkan data korban yang meninggal dunia untuk selanjutnya menghubungi keluarga dan mempersiapkan penanganan jenazah, bekerja sama dengan pihak rumah sakit dan otoritas terkait lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement