REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pelaksa Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengaku kepalanya pusing. Ia mengeluh pusing akibat asap kebakaran lahan dan hutan di Riau semakin pekat.
"Kepala saya masih pusing karena asap. Ini karena sempat tiga hari berturut-turut jadi pemimpin upacara dan tidak memakai masker," kata Arsyadjuliandi Rachman di Posko Satgas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau, di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Jumat (4/9).
Selama tiga hari terakhir kebakaran lahan dan hutan di Riau makin meluas, dan menimbulkan asap pekat. Polusi asap di Riau, khususnya di Kota Pekanbaru, sudah dalam level berbahaya dan aktivitas sekolah terpaksa diliburkan. Bahkan, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sudah dua hari terakhir nyaris lumpuh total.
Gubernur yang akrab dengan nama sapaan Andi Rachman itu meminta Dinas Kesehatan memperkuat langkah antisipatif agar warga masyarakat agar tidak semakin banyak yang sakit akibat asap. "Dinas Kesehatan membuka posko di setiap puskesmas," ujarnya.
Andi Rachman juga meminta semua pihak untuk menggiatkan upaya pemadaman kebakaran. Ia meminta Dinas kehutanan, dan Dinas perkebunan untuk selalu hadir di Posko Siaga Kebakaran memberikan informasi kepada Satgas untuk upaya penegakan hukum.
Selain itu, ia mengatakan Pemprov Riau akan mengangkat masalah kebakaran dan asap ke Forum Gubernur se-Sumatera untuk mencari solusi bersama. Menurut dia, masalah asap di Riau juga tidak lepas dari asap kiriman dari daerah lain seperti Jambi dan Sumatera Selatan.
"Saya akan usulkan ke agenda tahun ini karena asap kiriman juga ada dari Jambi dan Sumsel. Bahkan, provinsi yang tak punya titik panas kena pengaruh juga," katanya.