REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan operasi pencarian dan evakuasi korban tenggelamnya kapal di Sabar Berenam Selangor. Kapal kayu dengan ukuran panjang sekitar 15 meter dengan lebar tiga meter tersebut mengangkut sejumlah WNI.
"Semoga keluarga tabah dan kuat. Saya sudah perintahkan operasi pencarian sampai korban ditemukan. Lakukan evakuasi bagi korban yang sudah ditemukan," kata Presiden, Jumat (4/9).
Hingga kini dilaporkan sudah ada 15 korban ditemukan meninggal dan 19 selamat. Basarnas sudah bergerak ke titik bencana untuk melakukan pencarian korban. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia pun terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat terkait perkembangan proses pencarian.
Atas musibah ini, Jokowi meminta adanya evaluasi mobilitas penduduk di lintas perbatasan. Dia menilai, mobilitas penduduk lintas negara di perbatasan selama ini kurang mendapat perhatian. Selain kelengkapan dokumen yang kerap tidak diperhatikan, warga Indonesia juga tidak memperhatikan kelayakan moda transportasi.
Presiden mendorong investasi dan pembukaan lapangan pekerjaan di wilayah perbatasan supaya warga Indonesia di perbatasan bekerja di negeri sendiri. Dengan demikian mengurangi angka kecelekaan lalu lintas di perbatasan.
"Perlu ada koordinasi kementerian terkait dan pemerintah daerah untuk mengevaluasi dan pembenahan agar peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi," ucap Presiden seperti dikutip Tim Komunikasi Presiden/ Kepala Staf Presiden Teten Masduki.