Jumat 04 Sep 2015 08:26 WIB

'Musyawarah Mufakat PKS Patut Dicontoh Partai Lain'

Rep: C94/ Red: Teguh Firmansyah
Logo Munas PKS ke-4
Foto: PKS
Logo Munas PKS ke-4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengundang pimpinan partai dari Koalisi Merah Putih (KMP). Pertemuan itu sebagai ajang silahturahmi perkernalan pengurus PKS yang baru kepada KMP pascadilaksanakan Munas PKS.

Pertemuan dihadiri Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Wasekjen Gerindra Ahmad Muzani, petinggi PKS Ketua Umum Sohibul Iman, Dewan Syuro PKS Hidayat Nurwahid.

Sejumlah tokoh PKS lain juga hadir seperti Mantan Ketum PKS Anis Mata, Salim Segaf mantan Mensos dan Hilmi Aminudin. Selain itu, terlihat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakri bersama Sekjen Golkar Idrus Marham. Ketum PAN Zulkifli Hasan juga tampak hadir.

Usai pertemuan tersebut Ketum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan selamat dan sukses kepada PKS. Menurutnya, PKS dapat menjadi contoh partai-partai lain. Sebab, partai Islam tersebut dalam munasnya berjalan nyaman tentram. Itu karena mereka mengikuti Pancasila. Terutama sila keempat yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 

"Itu yang dilaksanakan PKS sehingga menciptakan suasa politik yang nyaman tentram dan mencerminkan sejatinya Indonesia. Selamat untuk PKS,"ujar Zulkifli, Kamis (3/9).

Demokrasi musyawarah mufakat juga diterapkan oleh Majelis Ulama Indonesia dengan memilih 19 perwakilan. Setelah itu mereka melakukan musyawarah untuk memilih ketua. Muhammadiyah pun menerapkan musyawarah mufakat setelah memilih 13 perwakilan sebelum terpilih ketua baru.

Kondisi tersebut berbeda dengan sistem demokrasi yang sangat liberal. Zulkifli menjelaskan, dengan satu orang satu suara dan memilih satu ketua nantinya yang menang akan mengambil semua. Sedangkan, yang kalah dihabisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement