REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Penanganan terhadap persoalan kekeringan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terkendala kurangnya jumlah truk tangki yang berfungsi sebagai penampung air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB menuturkan, jumlah truk tangki yang disediakan pemerintah kabupaten memang diakuinya masih kurang.
Namun, pengadaan truk tangki tersebut dibantu oleh PDAM Tirtaraharja dan UPT Pemadam Kebakaran. "Kalau kita sebenarnya cuma punya satu truk (tangki) saja," ujar dia Kamis (3/9).
Menurut dia, tiap kecamatan itu seharusnya mempunyai satu truk tangki penampung air. Namun, faktanya, BPBD KBB hanya memiliki satu truk untuk kesuluruhan wilayah KBB yang terdiri dari 16 kecamatan. "Ya minimal empat truk buat mengcover 16 kecamatan," tutur dia.
Sumber air bersih yang digunakan BPBD KBB sendiri yakni berasal dari PDAM Tirtaraharja dan PT Perdana Multiguna Sarana yang merupakan badan usaha milik daerah. Air yang diperoleh tersebut kemudian ditampung lalu dibawa ke wilayah di KBB yang kekurangan air bersih.
Kata dia, dari musim kemarau mulai terjadi sampai akhir Agustus kemarin, BPBD KBB telah menyalurkan air bersih ke 43 RW di enam kecamatan. Di antara kecamatan yang diberikan, yakni Cipatat, Gunung Halu, dan kecamatan lain yang berada di selatan KBB.
"Dua pekan ini kita sudah bantu 15 RW di empat kecamatan. Kita bantu sebagian warga saja, karena kita juga masih ada kekurangan sarana," kata dia.