REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sistem navigasi di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, dinilai terbaik di lingkungan Kementerian Perhubungan sebab hampir seluruhnya memenuhi standar dari kementerian tersebut.
"Sudah hampir sama dengan navigasi yang direkomendasikan Kementerian Perhubungan, bahkan dianggap yang terbaik," kata Pelaksana Humas PT Angkasa Pura 2 (AP-2) Cabang Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto di Medan, Rabu.
Menurut Wisnu, sistem navigasi Bandara Kualanamu hampir memenuhi seluruh standar Kementerian Perhubungan karena dibangun dari nol setelah pengalihan operasional Bandara Polonia.
Dengan kualitas yang sesuai dengan standar Kementerian Perhubungan tersebut, navigasi Bandara Kualanamu dapat memberikan pelayanan terbaik kendati dalam cuaca buruk. Apalagi sistem navigasi yang dipergunakan di bandara yang berlokasi di Kabupaten Deliserdang tersebut dibangun sendiri oleh Kementerian Perhubungan.
"AP-2 hanya membangun terminal, sedangkan sistem navigasinya oleh Kementerian Perhubungan," katanya.
Pihaknya tidak mengetahui jika Bandara Kualanamu termasuk salah satu bandara yang akan mendapatkan penambahan peralatan dari Kementerian Perhubungan.
"Kalau masalah itu, air nav (Bandara Kualanamu) yang bisa menjawab," kata Wisnu.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan berencana menerapkan sistem navigasi penerbangan berdasarkan instrumen setelah yang selama ini hanya berdasarkan visual untuk menghindari risiko kecelakaan.
Direktur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, penerapannya akan dilakukan secepatnya, terutama di 54 bandara di Papua.
Selama ini, sebagian besar penerbangan dilakukan dengan mengandalkan visual pilot, sementara kondisi geografis sangat sulit untuk melakukan penerbangan, mengingat banyaknya gunung dan bukit.