Rabu 02 Sep 2015 23:56 WIB

Masalah Kabut Asap, Gubernur Sumsel Panggil Lima Kepala Daerah

Rep: Maspril Aries/ Red: Angga Indrawan
Alex Noerdin
Foto: Antara/ Feny Selly
Alex Noerdin

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Masalah kabut asap yang terus melanda Sumatera Selatan (Sumsel) membuat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin geram dan memanggil lima kepala daerah. Pemanggilan dilakukan untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan yang memicu terjadinya kabut asap.

Gubernur Sumsel memanggil lima kepala daerah, diantaranya Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar, Bupati Kabupaten Banyuasin Yan Anton Ferdian, Wakil Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Beni Hernedi, Wakil Bupati Kabupaten Muara Enim Nurul Aman dan Bupati Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang diwakili Sekretaris Daerah OI.

Alex Noerdin usai acara Deklarasi Gerakan Nasional Rehabilitasi 100 eibu Penyalahguna Narkotika di Griya Agung, Palembang, Rabu (2/9) langsung melakukan rapat tertutup dengan bersama lima kepala daerah dan pejabat lainnya.

“Sudah satu minggu kabut asap, mengganggu penerbangan. Ini bisa digunakan kompetitor kita untuk merebut sebagai tuan rumah Asian Games yang akan diselenggarakan 18 Agustus 2018. Tidak lama lagi akan ada sidang umum OCA untuk persiapan tuan rumah Asian Games. Saya mohon doa restu agar bisa menjelaskan dengan baik, agar asap terkendali,” kata Alex Noerdin.

Gubernur Sumsel juga meminta Bupati OKI, Bupati OI, Bupati Banyuasin, Bupati Muba, dan Bupati Muara Enim untuk tinggal di tempat untuk dengan Sekretaris Daerah. “Bupati, sekretaris daerah sampai kepala desa dilarang meninggalkan tempat sampai asap berhenti. Saya instruksi rapat penanganan asap dilakukan tiga hari sekali,” ujarnya.

Jumlah titik api di Sumatera Selatan pada data Rabu (2/9) dari pantauan satelit Terra Aqua Modis sebanyak 300 titik api. Jumlah titik api tersebut tersebar di Kabupaten Muba, Kabupaten Muba Banyuasin, Kabupaten Muba OKI dan Kabupaten Muba OI. Sementara itu pada Senin (31/8) terpantau sebanyak 387 titik api.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement