Rabu 02 Sep 2015 16:35 WIB

500 Pekerja Kota Tangerang Di-PHK

Rep: c36/ Red: Karta Raharja Ucu
 Buruh melakukan aksi di bundaran Patung Kuda, Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Buruh melakukan aksi di bundaran Patung Kuda, Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak 500 orang pekerja di Kota Tangerang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Saat ini, Dinas Ketenagakerjaan setempat masih mengusahakan advokasi bagi para pekerja tersebut.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, Abduh Surahman, mengatakan surat pemberitahuan PHK baru diterima pihaknya, Selasa (1/9). Hingga kini belum bisa dipastikan secara pasti penyebab utama PHK.

"Apakah karena imbas kondisi ekonomi atau bukan, itu yang masih kami telusuri. Pekan depan, kami akan memanggil para pekerja yanh di PHK dan perwakilan perusahaan untuk menghimpun keterangan," jelasnya kepada republika.co.id, Rabu (2/9).

Seluruh pekerja yang diberhentikan tersebut berasal dari satu perusahaan. Pihak Dinas Ketenagakerjaan belum mau memaparkan identitas perusahaan yang dimaksud.

Selain proses advokasi, pihak dinas belum akan mengambil langkah selanjutnya. Meski begitu, Abduh menegaskan advokasi tetap akan mengakomodasi suara pekerja maupun perusahaan.

Lebih lanjut Abduh menuturkan, hingga Rabu belum ada perusahaan yang dinyatakan bangkrut atau gulung tikar. Sebagian besar perusahaan di Kota Tangerang saat ini masih memilih efisiensi untuk menyelamatkan keberlangsungan industri.

"Masih pengurangan produksi dan perumahan karyawan. Kita tetap nantikan dan pantau selama.beberapa bulan ke depan. PHK.tetap kami sarankan sebagai pilihan terakhir perusahaan," tegasnya.

Hingga Rabu, Dinas Ketenagakerjaan belum menerima laporan tambahan jumlah pekerja yang dirumahkan. Sebelumnya, sebanyak 1.850 pekerja industri garmen dan 580 pekerja logam di Kota Tangerang telah dirumahkan.

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Kota Tangerang, Riden Hatam Aziz juga mengatakan belum.ada penambahan jumlah pekerja yang dirumahkan. Namun, pihaknya mencatat adanya sejumlah perusahaan yang sudah gulung tikar.

Menurutnya, mayoritas perusahaan yang gulung tikar berstatus di bawah strata usaha menengah. "Ada perusahaan garmen dan pengemasan plastik yang terpantau gulung tikar. Ada juga perusahaan lainnya. Kurang lebih sekitar lima usaha kecil yang tidak lagi menjalankan produksi," jelasnya.

Pihaknya tetap berharap pemerintah mampu mengatasi ketidakstabilan ekonomi secepatnya. Jika tidak, dikhawatirkan pada dua bulan ke depan, gelombang besar PHK di Tangerang benar-benar terjadi. (c36)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement