Selasa 01 Sep 2015 20:09 WIB

Suami Airin Disebut Kendalikan Pemkot Tangsel

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Muhammad Hafil
  Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan bersama istrinya Airin Rachmi Diany, saat mengikuti persidangan perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan bersama istrinya Airin Rachmi Diany, saat mengikuti persidangan perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG – Terdakwa kasus Alkes Tangsel, Dadang M Epid menyebutkan bahwa suami wali kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Tubagus Chairi Wardana alias Wawan lebih mempunyai kekuasaan dibandingkan istrinya sebagai orang nomor satu di Tangsel.

Dadang mengatakan hal tersebut lantaran beberapa kebijakan dan pembangunan kota tangsel mesti dibicarakan terlebih dahulu kepada adik kandung Ratu Atut Chosiyah tersebut. Terutama mengendalikan lima proyek di empat SKPD besar seperti Dinkes, Dindik, Dinas Binamarga dan Dinas Tata Kota.

"Suami walikota yang mengendalikan dari  mulai pilkada, semua permasalahan yang ada di Tangsel dari Sekda (Dudung) laporannya ke beliau (Wawan)," kata Mantan Kepala Dinas Kesehatan Dadang M Epid saat menjadi saksi untuk terdakwa Dadang Prijatna dalam kasus Alkes Puskesmas tahun 2012 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Serang, Selasa (1/8)

Sementara itu, peran Wali Kota Tangsel Airin hanya memberikan pengarahan terkait pembangunan di Kota Tangsel secara langsung, tanpa melalui suaminya Wawan. Bahkan kata Dadang, Airin selalu datang di setiap rapat pertemuan untuk menentukan ploting proyek antara SKPD dengan Wawan.

"Disetiap rapat keluhan-keluhan kita dikeluarkan. Ibu walikota juga hadir, tapi saya sudah tahu, memang kendalinya pak Wawan, walikota itu yang nurut pak wawan," ungkapnya.

Dadang mengakui, bahwa selama ini dirinya bisa menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan berkat adanya campur tangan dari Wawan. Padahal syarat untuk menjadi kepala dinas belum terpenuhi.

"Pada saat itu, sebelum Ibu Airin menjadi walikota, pemkot membutuhkan Kepala Dinas, salah satunya dinas kesehatan, biasanya beliau meminta saran pertimbangan ke provinsi, dari saran tersebut saya belum masuk kriteria, karena pangkat saya masih jauh. Beliau (Wawan) membantu saya, saya dipromsoikan sebagai kadis, ada hutang budi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement