REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi, Erwin Natosmal Oemar mengaku kecewa dengan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Erwin, Polri dalam hal ini Bareskrim telah berhasil melakukan intimidasi terhadap Pansel tersebut. "Pansel rupanya tidak punya komitmen antikorupsi yang kuat dan jelas," ujar Erwin kepada ROL, Selasa (1/9).
Pansel telah menyerahkan delapan nama ke Presiden Joko Widodo pada Selasa (1/9), siang. Delapan nama Capim KPK yang terpilih dibagi menjadi empat yang berkaitan dengan pencegahan, penindakan, manajemen, dan yang berkaitan dengan supervisi koordinasi dan monitoring.
Sebelumnya, Bareskrim Polri telah menetapkan satu tersangka peserta seleksi Capim KPK Jilid IV. Pansel KPK menyebut, Capim yang ditetapkan sebagai tersangka merupakan salah satu dari 19 kandidat yang ikut seleksi di tahap keempat. Namun, Bareskrim merahasiakan tersangka yang dimaksud.
Juru Bicara Pansel KPK, Betti Alisjahbana mengatakan, yang bersangkutan juga ikut seleksi wawancara di tahap empat. Namun, dia menyebut yang bersangkutan telah gugur dalam seleksi tahap ini. Sayangnya, Betti juga enggan mengungkap siapa yang dimaksud.