Ahad 30 Aug 2015 19:58 WIB

Terlibat Keributan, Polisi Tembak Mati Prajurit TNI

Kepala Dinas Penerangan AD Brigjen Wuryanto.
Foto: Republika/Erik PP
Kepala Dinas Penerangan AD Brigjen Wuryanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Polres Polewali Mamasa (Polman) menembak mati prajurit Satuan Kompi B 721 Makkasau, Prada Yuliadi. Insiden itu terjadi dalam arena balap motor di Sirkuit Permanen Sport Center Majene, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Polman, Sulawesi Selatan, Ahad (30/8) pukul 14.30 Wita. 

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wuryanto menyatakan, peristiwa itu bermula ketika penonton yang ingin melihat balapan didorong anggota polisi yang sedang berjaga. Merasa terkena tongkat polisi, anggota TNI tersebut dan mengingatkan agar polisi bertindak sewajarnya. 

Anggota yang terlibat perkelahian adalah anggota Kodim 1401/Majene atas nama Praka Laksmono dengan anggota Patmor Res Polman Bribda Ambo Siki. Karena hampir terjatuh ke parit, kata Wuryanto, Laksmono tak terima dan menghampiri polisi tersebut.

"Kejadian ini diawali dengan kesalahpahaman anggota Kodim Majene dengan anggota Polres pada saat menyaksikan balap motor di Majene, tepatnya jam 14.30 Wita. Kejadian ini sudah diselesaikan Kapolres AKBP Agoeng Adi Koerniawan dan Pasi Ops Kodim Majene Kapten Martini," ujar Wuryanto di Jakarta, Ahad (30/8) malam.

Ketika masalah sudah berakhir, lanjut dia, beberapa saat kemudian, tepatnya pukul 16.00 Wita, ada keributan kembali. Kesalahpahaman melibatkan anggota Kompi 721 yang berpakaian preman. Dari kejadian itu lah, kata dia, entah bagaimana kronologinya Prada Yuliadi tertembak dan meninggal seketika di lokasi.

"Penembakan oleh anggoa Polres Polman mengakibatkan Prada Yuliadi meninggal dunia akibat tembakan di perut," katanya.

Menurut dia, akibat kejadian itu kedua belah pihak kini saling menahan diri. Untuk mencegah kejadian merembet, Pangdam VII/Wirabuana  Mayjen Bachtiar dan Kapolda Sulselbar Irjen Anton Setiadi sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelesaikan ribut-ribut tersebut agar tuntas. 

"Kejadian ni semuanya masih dalam penyelidikan, tapi semuanya akibat kesalahpahaman. Saat ini permasalahan sudah ditangani komandan masing-masing," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement