Ahad 30 Aug 2015 16:27 WIB

Politisi Golkar Tuding SBY Alami Post Power Syndrome

Red: M Akbar
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Golkar, Muhamad Misbakhun, menilai mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedang mengalami gejala post power syndrome alias gejala sindrom tak bisa lepas dari kekuasaan.

Misbakhun melihat SBY sudah berkali-kali berusaha memberi saran kepada pemerintahan, baik lewat pidato, pernyataan di media massa, hingga pernyataan melalui media sosial.

Hal demikian, menurut dia, sudah terlalu berlebihan untuk seorang politikus yang merupakan mantan presiden, ketua umum partai politik, hingga kerap disebut sebagai calon sekjen PBB.

"Jujur saja, saya kaget melihat aktifnya SBY mencoba mengarahkan pemerintahan ini. Saya melihat SBY masih post power syndrome, merasa dirinya masih presiden,” kata Misbakhun dalam keterangan yang diterima ROL di Jakarta, Ahad (30/8).

Sebagai ketua umum parpol dan mantan presiden, Misbakhun mengatakan, SBY sebenarnya tahu bagaimana mekanisme untuk menyampaikan saran dan pendapat ke pemerintahan. Sebab ada jalur resmi politik, yakni melalui Fraksi Partai Demokrat (PD) yang dipimpin putra SBY sendiri, Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas.

Ibas sendiri adalah Politikus berpengalaman karena sudah pernah menjabat sebagai anggota DPR di periode 2009-2014. Bagi Misbakhun, SBY seharusnya menyampaikan idenya melalui jalur resmi di fraksi itu.

"Walaupun beliau (SBY) itu mantan presiden, tapi kan beliau ketua umum partai. Punya anggota DPR dan fraksi di DPR yang menjadi saluran untuk mengawasi jalannya pemerintahan," beber Anggota Komisi XI DPR RI itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement