REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) - Asosiasi Pemukiman dan Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (Apersi) bekerja sama membangun 500 unit rumah murah bagi guru di Kota Palembang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palembang Ahmad Zulinto di Palembang, Jumat, mengatakan, pembangunan perumahan guru PGRI ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan guru mengingat sekitar 50 persen dari total 12 ribu guru di Palembang terdata belum memiliki rumah.
"PGRI terketuk karena pemerintah meluncurkan program satu juta rumah, dan termasuk di dalamnya rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Artinya inilah kesempatan bagi PGRI menyejahterakan guru, karena pemerintah memberikan kemudahan yakni hanya 5 persen selama 20 tahun, dan 1 persen untuk uang muka dari harga rumah," kata dia.
Ia mengemukakan, lantaran PGRI merupakan organisasi yang kuat, maka harga rumah yang ditawarkan lebih murah dari harga rumah MBR yang ditetapkan pemerintah.
Kemampuan PGRI ini juga ditunjang kepemilikan aset berupa tanah di sejumlah kota di Indonesia.
"PGRI bersedia membayarkan bunga dan uang muka, sehingga harga rumah hanya Rp75 juta hingga Rp95 juta, sementara rumah MBR sendiri berkisar Rp110 juta," kata dia.
Untuk tahap awal, ia menerangkan PGRI telah membuat nota kesepahaman dengan pengembang Apersi untuk membangun 500 unit rumah di Sematang Borang menggunakan lahan seluas 12 hektare.
PGRI dalam hal ini bertindak sebagai penjamin ke perbankan yakni ke Bank Tabungan Negara.
Perumahan PGRI itu, dengan spesifikasi pondasi batu bata keliling, dinding batako diplaster dan dicat pada bagian depan, atap konstruksi baja ringan dan genteng mental, kusen kayu kelas III, jendela/pintu kayu kelas III, lantai flur, sanitasi kloset jongkok, listrik PLN 1300 watt, dan sumur."Rumah yang akan dibangun itu tiPe 36 dengan luas 8x12 meter," ujar dia.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Pusat Apersi Eddy Ganefo mengatakan harga rumah perumahan guru PGRI ini terbilang sangat murah karena harga rumah saat ini sudah Rp 110 juta.
"Mungkin hanya satu dari seratus pengembang yang mau membangun rumah murah seperti ini, karena bisa dikatakan sulit mendapatkan untung," kata dia.
Untuk mengoptimalkan program rumah murah bagi guru PNS ini, Apersi akan mengusulkan bantuan dana hibah Rp4 juta dari Bappetarum.
"Saya menjadi tim monitoring program sejuta rumah dan akan perjuangkan hibah ini, kemudian meminta pemkot Palembang menyediakan fasilitas umum dan drainase supaya kawasan ini benar-benar hidup," kata dia.