REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pelemahan rupiah berdampak pada maraknya kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan industri. Merespons hal tersebut, Presiden RI Joko Widodo meminta agar masyarakat tetap tenang.
"Yang paling penting kita tetap tenang menghadapi setiap masalah," ujarnya dalam acara Construction Kick Off Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jumat (28/8).
Presiden menyatakan, pemerintah telah memiliki instrumen yang dikeluarkan sejumlah perangkat negara. Di antaranya Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di samping, ada kebijakan fiskal yang digulirkan pemerintah. Kebijakan tersebut terus ditinjau dari hari ke hari memperhatikan kondisi perekonomian global.
Ia menegaskan, situasi pelemahan mata uang akibat dolar menguat tidak hanya dialami Indonesia, melainkan negara-negara lain juga. "Jadi kita harus kejar-kejaran dengan regulasi yang membantu dan deregulasi yang menghambat," katanya.
Jokowi mengaku ingin terus-menerus melakukan hal tersebut dan tidak akan berhenti. Namun, Jokowi tak menerangkan detail solusi yang akan digulirkan untuk kasus PHK karyawan industri yang mulai marak.